Terungkap, Militer Korsel Beli 3.000 Kantong Mayat saat Presiden Umumkan Darurat Militer
SEOUL, iNews.id - Militer Korea Selatan (Korsel) membeli 3.000 kantong mayat saat Presiden Yoon Suk Yeol mengumumkan status darurat militer pada 3 Desember 2024. Fakta yang diungkap oleh seorang anggota parlemen itu memicu spekulasi bahwa militer mengantisipasi jatuhnya banyak korban tewas akibat kerusuhan.
Media lokal MBC, mengutip pernyataan anggota parlemen oposisi dari Partai Demokrat Choo Mi Ae, melaporkan Angkatan Darat Korsel menambah persediaan 3.000 kantung mayat sehingga totalnya menjadi 4.940 buah.
Hal yang mencurigakan, Angkatan Darat hanya memiliki 1.826 kantong jenazah pada November 2024 dan jumlahnya tetap di bawah 2.000 sepanjang tahun itu sebelum Desember.
Bukan hanya itu, Choo mengungkap, seorang pejabat militer dari Korps II Angkatan Darat pada Agustus 2024 mendatangi perusahaan peti mati. Tujuannya menjajaki pemesanan 1.000 unit peti mati.
Pejabat itu bertanya kepada perusahaaan, berapa lama waktu dibutuhkan untuk memenuhi pesanan tersebut. Namun pemesanan peti mati dibatalkan.
Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat, Telkomsel Ajak Pelanggan Berdonasi Melalui Penukaran Poin
Sementara itu Angkatan Darat Korsel menepis spekulasi bahwa kantung mayat itu dipesan terkait dengan penerapan status darurat militer.
Kantong jenazah tambahan tersebut adalah sisa pesanan sebelumnya namun baru dikirim pada Desember,
"Sesuai dengan rencana 5 tahun militer yang dibuat pada 2022," bunyi pernyataan, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (20/3/2025).
Namun berdasarkan pemeriksaan pada anggaran pertahanan 2023-2027, kantong jenazah tak masuk dalam daftar belanja.
Sementara itu terkait pemesanan 1.000 peti mati, Korps II menjelaskan, ada diskusi di internal militer mengenai potensi jatuhnya korban akibat latihan perang gabungan Ulchi-Freedom Guardian antara militer Korsel dengan AS.