Kejagung Tetapkan Anak Surya Darmadi dan 2 Korporasi Tersangka di Kasus TPPU Duta Palma

Kejagung Tetapkan Anak Surya Darmadi dan 2 Korporasi Tersangka di Kasus TPPU Duta Palma

Terkini | inews | Kamis, 2 Januari 2025 - 15:49
share

JAKARTA, iNews.id - Kejaksaan Agung (Kejagung) menetapkan 2 korporasi dan satu orang menjadi tersangka dalam kasus Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) dengan tindak pidana asal korupsi PT Duta Palma Group. Adapun satu orang yang menjadi tersangka adalah Cheryl Darmadi, anak dari pemilik PT Duta Palma, Surya Darmadi.

Jaksa Agung ST Burhanuddin mengatakan, Desk Koordinasi Pencegahan Korupsi dan Perbaikan Tata Kelola serta Desk Koordinasi Penerimaan Devisa Negara telah menangani ratusan perkara sejak pertama kali dibentuk, termasuk perkara TPPU.

"Duta Palma berkaitan pencucian uang ada 2 PT, lalu perorangan namanya CD, direktur utama Asset Pacific," ujar Burhanuddin di Gedung Kejagung RI, Jakarta Selatan, Kamis (2/1/2025).

Jampidsus Kejagung RI, Febrie Adriansyah menuturkan, penetapan tersangka 2 korporasi dan satu perorangan itu dilakukan pasca penyidik memiliki alat bukti yang cukup. 

Secara korporasi ada 2 tersangka, yakni PT Alfa Ledo dan PT Monterado Mas, sedangkan secara perorangan adalah Cheryl Darmadi selaku Direktur Utama Pt Asset Pacific dan Ketua Yayasan Darmex. 

"Sebagaimana disampaikan Jaksa Agung, kita terus berupaya mengembalikan kerugian negara sebesar Rp 4,7 T sekian. Di perkara Surya Dharmadi ini juga, Jaksa menuntut kerugian perekonomian negara sebesar Rp73,9 T," ucap Febrie.

Burhanuddin menjelaskan, sejak Desk Koordinasi Pencegahan Korupsi dan Perbaikan Tata Kelola serta Desk Koordinasi Penerimaan Devisa Negara dibentuk hingga saat ini, ratusan perkara telah ditangani. Lalu, triliunan uang kerugian negara pun telah disita saat ini.

"Pertama penyidikan periode 20 Oktober sampai 31 Desember 236 perkara, untuk penyidikan 331 perkara, penuntutan 356 perkara, upaya hukum 150 perkara, pelaksanaan eksekusi 327 perkara. Kemudian penyitaan uang tunai rupiah dengan total Rp6.722.786.438.726 (6,7 triliun)," ucap Burhanuddin.

Topik Menarik