Kasus Dugaan Bayi Tertukar, Polisi Sita CCTV hingga Periksa Bidan RSIJ Cempaka Putih

Kasus Dugaan Bayi Tertukar, Polisi Sita CCTV hingga Periksa Bidan RSIJ Cempaka Putih

Terkini | inews | Selasa, 17 Desember 2024 - 12:55
share

JAKARTA, iNews.id - Polisi mendalami kasus dugaan bayi tertukar di Rumah Sakit Islam Jakarta, Cempaka Putih. Kini, polisi telah menyita CCTV yang berada di rumah sakit itu.

"CCTV juga sudah kami ambil kami sedang kami teliti gitu ya," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo Purnomo Condro, Selasa (17/12/2024).

Susatyo menjelaskan CCTV yang dimaksud ialah CCTV yang merekam aktivitas khususnya sejak orang tua melakukan persalinan. Polisi akan mengkaji tiap-tiap gambar yang terekam dari CCTV.

"CCTV dari rumah sakit ya dari sejak selesai persalinan dan sebagainya tentunya ini masih kami kaji dan kami teliti," jelasnya.

Selain CCTV, polisi juga telah meminta keterangan dari sejumlah pihak di rumah sakit. Susatyo menjelaskan pengambilan keterangan terhadap pihak rumah sakit dilakukan terhadap bidan dan perawat.

"Dari pihak rumah sakit ada dari bidan dan perawatnya," katanya.

Sebelumnya, pria berinisial MR (27) menduga bayinya tertukar di rumah sakit (RS) kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Bayi tersebut dalam kondisi meninggal dunia.

MR mengaku istrinya mendapatkan rujukan karena air ketubannya kering sehingga perlu penanganan medis lebih lanjut. Setelah sudah di RS kawasan Cempaka Putih, istri MR pun menjalani operasi pada Senin (16/9).

Setelah lahir, kata MR, keluarga dilarang melihat bayi yang berjenis kelamin perempuan itu dengan alasan masih dalam perawatan medis.

Keesokan harinya, MR mendapatkan dikabari oleh pihak RS bahwa bayinya sudah meninggal dunia. MR mengaku tak sempat melihat kondisi tubuh anaknya bahkan hanya menerima jasad bayinya dari rumah sakit sudah dalam kondisi terbungkus kain kafan.

Kemudian, RS meminta MR untuk secepatnya memakamkan jasad bayi tersebut. MR pun memakamkan jasad anaknya di tempat pemakaman umum (TPU) di kawasan Cilincing.
Setelah sehari berselang, istri MR meminta agar makam tersebut dibongkar karena ingin melihat jasad anaknya. MR pun meminta izin pada TPU untuk membongkar makam tersebut.

TPU memberikan izin dengan syarat tidak menyebarluaskan pembongkaran makam tersebut. Setelah dibongkar, MR dan pihak keluarga lainnya kaget melihat kondisi jasad bayi tersebut.

Menurut MR, jasad bayi yang ada di dalam kubur itu berbeda dengan apa yang tercatat di rekam medis rumah sakit. Bayi yang MR kuburkan tingginya sekitar 70-80 sentimeter (cm), sementara yang tertulis di catatan medis hanya 47 sentimeter.

Topik Menarik