Nekat, Warga dan Pelajar di Kalsel Tetap Lintasi Jembatan Gantung meski Kondisi Miring
PELAIHARI, iNews.id - Warga dan pelajar yang bermukim di Desa Pantai Harapan, nekat melintasi jembatan gantung yang rusak di Desa Sungai Rasau, Kecamatan Bumi Makmur, Kabupaten Tanah Laut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel). Meski berbahaya, namun mereka tetap melakukannya demi mempersingkat jarak tempuh.
Jembatan gantung yang membentang di atas Saka (Sungai) Banyamuk dan kondisi jalan yang rusak akibat sering terendam air pasang itu tetap menjadi pilihan warga dan pelajar karena jaraknya lebih pendek dibandingkan jalan baru yang selisihnya sekitar 11 kilometer.
Jalan Pembangunan yang menghubungkan Desa Pantai Harapan dengan Desa Sungai Rasau merupakan jalan utama bagi kedua desa bertetangga itu dengan jarak sekitar 3,5 kilometer.
Hanya saja untuk melintasi jembatan tersebut warga atau pelajar terpaksa beriringan dan bergantian mendorong kendaraan dari satu sisi jembatan ke sisi lainnya. Mereka terpaksa harus beriringan karena khawatir bannya tergelincir akibat kondisi lantai jembatan miring.
Pelajar SMPN 2 Bumi Makmur, M Rian mengatakan, sejak tali sling jembatan putus pekan lalu, dia dan teman-temannya terpaksa pergi atau pulang sekolah konvoi agar saat melintas di jembatan yang rusak dapat bergantian membantu menyeberang.
“Terpaksa konvoi dengan teman-teman saat pergi maupun pulang sekolah,” kata Muhammmad Rian, Senin (18/11/2024).
Dia menuturkan, sebenarnya ada jalan baru yang dibuat pemerintah, namun jalan tersebut cukup jauh jaraknya untuk menuju SMPN 2 Bumi Makmur yang berada di Desa Sungai Rasau.
“Kalau memutar lewat jalan baru, selisihnya cukup jauh karena jaraknya sekitar 11 kilometer, sedangkan lewat Jalan Pembangunan hanya 3,5 kilometer,” tuturnya.
Pelajar atau warga Desa Pantai Harapan, biasanya akan menggunakan jalan baru jika kondisi air pasang karena Jalan Pembangunan akan terendam sampai 60 sentimeter.
Kepala Desa Sungai Rasau, Tan Selamat ketika dikonfirmasi membenarkan, Jalan Pembangunan yang menghubungkan desanya dengan Desa Pantai Harapan sudah lama rusak. Warga Pantai Harapan maupun Sungai Rasau, kata dia tetap memilih menggunakan jalan tersebut untuk menjengguk keluarga masing-masing.
“Warga Desa Pantai Harapan dan warga kami tetap memanpaatkan jalan ini, meski sudah ada jalan baru,” kata Tan.
Menurutnya, Jalan Pembangunan sebelumnya sama seperti jalan-jalan menuju muara, dapat dilalui kendaraan roda empat atau lebih, hanya saja sejak jembatan-jembatan yang ada rusak dan diganti dengan jembatan gantung, kendaraan roda empat atau lebih tidak dapat lagi sampai ke Desa Pantai Harapan.
“Sampai Tahun 1997 Jalan Pembangunan ini masih dapat dilintasi kendaraan roda empat sampai ke Desa Pantai Harapan,” ucapnya.
Rusaknya jembatan yang menghubungkan Desa Sungai Rasau dengan Desa Pantai Harapan itu sudah ditinjau petugas dari Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan Tala, mereka masih memikirkan rencana perbaikan jembatan tersebut.