Meutya Hafid Sebut Blokir Situs saja Tak Cukup untuk Berantas Judi Online
JAKARTA, iNews.id - Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menyebut, pemblokiran situs saja tak cukup untuk memberantas praktik judi online. Hal itu diungkapkan Meutya dalam rapat kerja perdana bersama Komisi I DPR di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (5/11/2024)
"Mengenai judi online ini, tentunya yang dilakukan (pemblokiran) secara terbuka. namun pada dasarnya pemblokiran konten negatif ini tidak cukup. Ini tidak cukup kalau hanya dilakukan pemblokiran saja," kata Meutya.
Saat ini, Komdigi tengah melakukan audit sistem dan sumber daya manusia di internal. Komdigi juga harus berhati-hati lantaran polisi tengah menyidik kasus judi online yang melibatkan pegawai Komdigi.
"Jadi tentu audit sistem kita belum bisa dilakukan perubahan sistem, karena sistem yang sekarang juga mungkin menjadi objek dari pengembangan penyidikan yang dilakukan oleh kepolisian. Artinya kita melihat dulu permasalahannya apa," katanya.
Pasangan Sadewo-Lintarti Siap Hadirkan Internet Kecepatan Tinggi untuk Dorong Kualitas Pendidikan
Sebelumnya, polisi menangkap dua tersangka baru dalam kasus judi online yang menyeret pegawai hingga staf ahli Kementerian Komdigi. Dengan bertambahnya dua orang ini, maka total tersangka menjadi 16 orang.
Meutya juga sudah menonaktifkan 11 pegawai Komdigi yang terseret kasus ini. Mereka telah ditahan pihak kepolisian.
Meutya menjelaskan, keputusan penonaktifan ini merupakan langkah awal dari komitmen lembaganya dalam menjaga integritas dan kredibilitas institusi di tengah tantangan peningkatan kejahatan digital.
"Nama-nama lainnya yang mungkin terlibat saat ini masih dalam proses verifikasi dan menunggu koordinasi lanjutan antara Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika (Ditjen Aptika) Kemkomdigi dengan Kepolisian Republik Indonesia," kata dia.