Heboh Kandungan BPA Bisa Sebabkan Persalinan Prematur, Dokter Ungkap Faktanya

Heboh Kandungan BPA Bisa Sebabkan Persalinan Prematur, Dokter Ungkap Faktanya

Gaya Hidup | inews | Rabu, 23 Oktober 2024 - 21:56
share

JAKARTA, iNews.id - Belakangan ini ramai mengenai kandungan BPA (Bisphenol-A) dapat menimbulkan gangguan kesehatan. Bahkan, terbarunya disebut dapat mengganggu infertilitas atau gangguan kesuburan pada perempuan, dan menyebabkan mikropenis pada laki-laki.

Lantas, apakah benar kandungan BPA dapat mengganggu kesehatan infertilitas pada perempuan? Ya, selama ini masyarakat masih dibuat bingung dengan perdebatan hal tersebut. Padahal, pernyataan tersebut tidak mendasar.

Spesialis kandungan & kebidanan dari Tzu Chi Hospital dokter Ervan Surya mengatakan, masyarakat perlu cermat ketika membaca penelitian mengenai BPA yang beredar di media sosial. “Berdasarkan studi meta-analisis, tidak ada korelasi antara BPA dengan gangguan kesuburan," kata dokter Ervan Surya melalui keterangannya.

Dia menjelaskan, dalam studi meta-analisis yang dilakukan sepanjang 2013 - 2022, meneliti kaitan antara BPA dan fertilitas perempuan dengan melihat tiga parameter, yaitu kebutuhan akan IVF (in-vitro fertilization) atau bayi tabung, PCOS (polycystic ovarian syndrome) dan endometriosis. "Ternyata tidak ditemukan hubungan antara BPA dengan endometriosis, IVF dan PCOS,” ujarnya.

Isu lain menyebutkan, BPA bisa menyebabkan persalinan prematur. Hal ini tidak terbukti melalui studi meta-analisis terhadap tujuh penelitian dengan total 3.004 partisipan. Studi meta-analisis lain mengulas hubungan antara paparan BPA saat kehamilan dengan kelahiran. “Ternyata kesimpulannya, tidak ada kaitan antara paparan BPA dengan usia kehamilan, panjang bayi, berat badan bayi, dan lingkar kepala bayi,” kata dokter Ervan. 

Dia menjelaskan, penyebab persalinan prematur cukup beragam. Kasus paling sering antara lain infeksi saluran kemih (ISK) dan infeksi vagina.

Penyebab Infertilitas

Bagaimana kaitan BPA dengan infertilitas pada laki-laki? Secara in vivo (penelitian pada hewan lab) memang berkaitan, namun pada manusia tidak ditemukan keterkaitannya. "Mungkin membutuhkan penelitian lebih lanjut. Hubungan antara BPA dengan mikropenis pun belum saya temukan. Mikropenis itu penyebabnya banyak. Bisa kongenital, atau gangguan perkembangan organ seksual pada janin. Kita harus lihat berbagai kemungkinan,” kata dokter Ervan.

Dia menambahkan, infertilitas bisa dialami oleh perempuan maupun laki-laki. “Pada perempuan, masalahnya bisa terletak pada organ genitalia, dan bisa juga secara sistemik misalnya kondisi hormon yang tidak seimbang,” tutur dokter Ervan.

Perlu diketahui, infertilitas diartikan sebagai tidak terjadinya kehamilan setelah satu tahun menikah, dengan hubungan seksual rutin 2-3 kali seminggu, dan tanpa kontrasepsi. "Pada perempuan, penyebab infertilitas 40 persen gangguan pada tuba fallopi dan panggul, 40 persen lagi disfungsi ovulasi, dan 10 persen yang tidak biasa misalnya autoimun,” kata dokter Ervan. 

Pada laki-laki, infertilitas berhubungan dengan gangguan sperma. Dia menjelaskan, kualitas dan kuantitas sperma bisa terganggu karena pelebaran pembuluh darah atau varises pada testis (varikokel). Bisa pula karena ada gangguan pada pabrik sperma, dan disfungsi seksual.

"Yang telah terbukti bisa memicu infertilitas adalah rokok dan alkohol. Kausalitas antara rokok dan infertilitas sudah jelas, tapi banyak yang tetap merokok,” katanya.

Dokter Ervan melanjutkan, BPOM telah menetapkan Peraturan Nomor 20 Tahun 2019 tentang Kemasan Pangan, yang mengatur persyaratan keamanan kemasan pangan termasuk batas maksimal migrasi BPA maksimal 0,6 bpj (600 mikrogram/kg) dari kemasan polikarbonat. “Berdasarkan hasil pengawasan Badan POM terhadap kemasan galon AMDK yang terbuat dari Polikarbonat (PC) selama lima tahun terakhir, menunjukkan migrasi BPA di bawah 0,01 bpj (10 mikrogram/kg) atau masih dalam batas aman," ujar dokter Ervan.

Topik Menarik