Ridwan Kamil Gelorakan Semangat Pemuda Buat Perubahan dan Majukan Negeri
JAKARTA, iNews.id - Calon Gubernur Jakarta, Ridwan Kamil, menggelorakan semangat pemuda untuk membuat perubahan dan memajukan negeri. Dengan populasi penduduk produktif mencapai 70 persen, masa depan Indonesia ada di tangan kelompok muda yang aktif dan optimistis menatap masa depan.
“Para pendiri bangsa kita merebut kemerdekaan dari tangan kolonial. Itu patut kita syukuri dan jadikan contoh. Anak muda kalau ingin sukses, lepas dari belenggu kemiskinan dan sebagainya, harus merebut kesempatan,” ucap Kang Emil di hadapan Barisan Muda Kosgoro di DPP Golkar, Jakarta Barat, Rabu malam (16/10/2024).
Calon Gubernur nomor urut 1 itu memaparkan tingkat ekonomi Indonesia yang kini menduduki peringkat 16 besar dunia. Perekonomian diperkirakan terus meningkat menuju empat besar saat Indonesia merayakan 100 tahun kemerdekaan pada 2045.
Muda-mudi saat ini menjadi kelompok dengan kontribusi terbesar dalam upaya menggapai Indonesia Emas 2045. Oleh karenanya, menurut Ridwan Kamil, kaum muda Indonesia perlu memiliki beberapa karakter penting.
“Pemuda fisik dan mentalnya harus sehat. Gen Z sekarang terlalu banyak yang stres, makanya kita menaruh perhatian lebih ke kesehatan mental, selain tentunya kesehatan jasmani. Pemuda juga harus terus menimba ilmu, sekolah dan bergaul di lingkungan yang positif. Akhlaknya juga harus baik,” ujarnya.
Mantan Gubernur Jawa Barat ini menyemangati Barisan Muda Kosgoro untuk proaktif membantu pasangan Ridwan Kamil-Suswono memenangkan pilkada Jakarta dalam satu putaran.
Pasangan RIDO akan menumbuhkan partisipasi publik dengan semangat desentralisasi, kolaborasi, dan inovasi (DKI) guna mendorong Jakarta naik kelas menjadi kota global.
“Jadilah pemuda yang bermanfaat. Kontribusi bisa dengan waktu, harta, dan ilmu. Yang penting anak muda tangan harus di atas. Jika masuk politik, bisa mengubah sistem dari dalam. Itu yang saya lakukan. Jika dipercaya untuk memimpin Jakarta, saya ingin bermanfaat dengan mengurangi polusi, bisa ngurus anak yatim, kaum dhuafa, lansia dan sebagainya,” katanya.
