Rupiah Ditutup Menguat Hari Ini ke Level Rp15.565 per Dolar AS
JAKARTA, iNews.id - Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini, Senin (14/10/2024) ditutup menguat tipis 12 poin atau 0,08 persen ke level Rp15.565. Sebelumnya pada pekan lalu di level Rp15.586 per dolar AS.
Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, para pelaku pasar menunggu lebih banyak isyarat tentang suku bunga AS dari serangkaian pembicara Federal Reserve minggu ini untuk mendapatkan lebih banyak petunjuk tentang suku bunga, sementara taruhan pada penurunan suku bunga pada bulan November terus berlanjut.
Fokus minggu ini adalah pada pidato beberapa pejabat Fed, dimulai dengan Presiden Fed Minneapolis Neel Kashkari dan Gubernur Christopher Waller pada hari Senin nanti. Fed secara luas diperkirakan akan memangkas suku bunga lebih kecil, 25 basis poin pada bulan November, terutama setelah inflasi baru-baru ini dan pembacaan pasar tenaga kerja terbaca di atas ekspektasi, kata Ibrahim dalam risetnya, Senin (14/10/2024).
Berdasarkan data di atas, mata uang rupiah untuk perdagangan berikutnya diprediksi bergerak fluktuatif, namun kembali ditutup menguat di rentang Rp15.510 - Rp15.580 per dolar AS.
Sentimen terhadap China juga terpukul oleh isyarat beragam tentang stimulus fiskal. Kementerian Keuangan mengatakan dalam pengarahan akhir pekan bahwa pihaknya memang berencana untuk memberikan dukungan fiskal, termasuk lebih banyak penerbitan utang dan bantuan untuk pemerintah provinsi.
Namun, pengarahan tersebut tidak menyebutkan rincian utama tentang langkah-langkah yang direncanakan, khususnya ruang lingkup dan waktunya, yang memicu optimisme terbatas atas lebih banyak stimulus. China pada akhir September mengumumkan serangkaian langkah stimulus moneter utama untuk membantu menopang pertumbuhan yang lambat.
Meskipun awalnya semangat tinggi atas langkah-langkah baru tersebut, kurangnya rincian yang jelas tentang implementasinya meredam optimisme secara keseluruhan. Dari sentimen internal, Bank Dunia dan sederet lembaga internasional lainnya kompak meramalkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 dan 2025 akan cenderung stabil di atas 5 persen.
Dalam dua kuartal terakhir, Badan Pusat Statistik (BPS) merekam ekonomi Tanah Air berhasil tumbuh di atas 5 persen meski terdapat indikasi perlambatan. Di mana pada kuartal I 2024 tumbuh sebesar 5,11 persen year on year (YoY), dan pada kuartal II 2024 tumbuh sebesar 5,05 persen.
Proyeksi paling terbaru keluar dari laporan Bank Dunia berjudul East Asia and Pacific Economic Update Edisi Oktober 2024. Lembaga tersebut mengerek naik proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk 2024 dan 2025, yang masing-masing menjadi sebesar 5 persen dan 5,1 persen.
Selain itu, Bank Indonesia (BI) melaporkan Utang Luar Negeri Indonesia per Agustus 2024 mencapai USD425,1 miliar, tumbuh 7,3 persen secara tahunan (year on year/yoy). Posisi ULN Agustus 2024 juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global, termasuk rupiah.