Hamas Pastikan Sandera Israel di Gaza Berada di Tempat Aman: Sesuai Ajaran Islam

Hamas Pastikan Sandera Israel di Gaza Berada di Tempat Aman: Sesuai Ajaran Islam

Terkini | inews | Selasa, 8 Oktober 2024 - 11:47
share

TEL AVIV, iNews.id - Sayap militer Hamas Brigade Izzuddin Al Qassam menegasakan nasib para sandera Israel di Jalur Gaza bergantung pada kebijakan pemerintahan Zionis.

Juru Bicara Al Qassam, Abu Ubaida, dalam pidato memperingati setahun perang Israel-Hamas, Senin (7/10/2024), mengingatkan kembali soal kondisi para sandera. Nasib mereka terabaikan sejak Israel menolak kesepakatan gencatan senjata berdasarkan proposal yang diajukan Presiden Amerika Serikat Joe Biden serta menambahkan syarat baru.

"Menyangkut soal tawanan, saya ingin sampaikan (kepada) penjajah dan keluarga sandera, Anda sebenarnya bisa memulangkan semua sandera hidup-hidup setahun lalu. Namun, ambisi Netanyahu selalu bertengangan dengan sandera dan keluarga mereka," kata Ubaida, dikutip dari Al Jazeera, Selasa (8/10/2024).

Ubaida menegaskan, Hamas berusaha menempatkan para sandera di tempat yang aman dari serangan pasukan Zionis. Alasannya karena aturan dalam Islam harus memperlakukan tawanan dalam kondisi terbaiknya.

"Kami memutuskan sejak awal untuk menahan tawanan di tempat aman karena kami mengikuti ajaran agama dan kemanusiaan. Kami menahan mereka di tempat yang aman untuk pertukaran," tuturnya.

Dia melanjutkan, Hamas akan terus berjuang dalam perang yang melelahkan.

Di kesempatan terpisah tokoh senior Hamas, Khaled Meshaal, mengatakan Hamas akan bangkit dari abu seperti burung phoenix setelah mengalami kerugian besar selama setahun perang dengan Israel.

Hamas akan terus merekrut pejuang-pejuang baru sembari memproduksi senjata.

Meshaal membingkai konflik dengan Israel sebagai bagian dari narasi lebih luas, bukan hanya perang setahun, melainkan 76 tahun sejak wilayah Palestina dicaplok melalui peristiwa Nakba. Saat itu jutaan warga Palestina terusir dari tanah mereka.

"Sejarah Palestina terdiri dari siklus. Kami melewati fase-fase di mana kehilangan para korban syahid dan kehilangan sebagian dari kemampuan militer, tetapi kemudian semangat Palestina bangkit kembali, seperti burung phoenix, Alhamdulillah," kata pria 68 tahun, kepada Reuters.

Pria yang selamat dari upaya pembunuhan Israel pada 1997 dengan cara disuntik dengan racun itu menambahkan, para pejuangnya masih mampu memberikan perlawanan sengit terhadap pasukan Israel.

Bahkan Hamas masih bisa menembakkan empat rudal dari Gaza ke arah Tel Aviv pada Senin pagi, sebagai peringatan setahun perang.

"Kami kehilangan sebagian amunisi dan senjata, tetapi Hamas masih merekrut pemuda dan terus memproduksi sebagian besar amunisi dan senjatanya," kata Meshaal.

Topik Menarik