Dituduh Anti-Semit oleh Israel karena Bela Gaza, Begini Jawaban Tegas Spanyol 

Dituduh Anti-Semit oleh Israel karena Bela Gaza, Begini Jawaban Tegas Spanyol 

Terkini | inews | Selasa, 8 Oktober 2024 - 08:00
share

MADRID, iNews.id - Menteri Luar Negeri (Menlu) Spanyol Jose Manuel Albares merespons pernyataan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Israel yang menyebut negaranya anti-semit. Ini karena Spanyol konsisten mengecam Israel atas kebrutalannya di Jalur Gaza.
 
Dalam wawancara dengan stasiun televisi RTVE, Albares mengatakan pernyataan Kemlu Israel tidak pada tempatnya.

"Spanyol adalah negara toleran, di mana seseorang memiliki kebebasan berekspresi, dan segala bentuk hasutan untuk kebencian, tentu saja termasuk anti-semitisme, tidak hanya ditolak secara luas, tetapi tercantum dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana," kata Albares, seperti dilaporkan kembali Anadolu, Selasa (8/10/2024).

Dia melanjutkan, para korban atau siapa saja yang melihat atau mendengar kejahatan hasutan bernada kebencian, termasuk anti-semit, bisa langsung melapor ke Kantor Kejaksaan. 

Namun Albares menegaskan, anti-semit berbeda dengan sikap negaranya membela warga Gaza yang terus dibantai.

Spanyol, lanjut dia, mengecam serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023, namun tetap menyerukan agar perang yang mengerikan diakhiri.

Dia mengutuk keras tindakan Israel, termasuk mengebom infrastruktur sipil, seperti rumah sakit, tempat ibadah, bahkan kantor PBB. Israel, kata dia, gagal membedakan antara perang melawan terorisme dan mengebom warga sipil.

Buan hanya itu, lanjut Albares, Israel juga sengaja mencegah bantuan kemanusiaan mencapai warga sipil Gaza.

"Jelas, kami telah mengutuknya, dan kami mengutuknya lagi," ujarnya, menegaskan. 

Serangan Israel ke Gaza sejak 7 Oktober 2023 telah menewaskan hampir 42.000 orang, sebagian besar anak-anak dan perempuan. Selain itu lebih dari 97.100 lainnya luka.

Kemlu Israel pada Minggu lalu merilis pernyataan berisi kemarahan atas reaksi Spanyol terhadap demonstrasi pro-Palestina di Madrid. Demonstrasi itu juga diikuti Gerakan Masar Badil yang dianggap Israel terkait dengan Hamas.

"Kami marah dan sedih karena Spanyol telah menjadi surga untuk menebar kebencian dan menghasut kehancuran Israel," bunyi penyatan Kemlu. 

Topik Menarik