Wamentan Beberkan Alasan RI Harus Cetak Sawah Baru 

Wamentan Beberkan Alasan RI Harus Cetak Sawah Baru 

Ekonomi | inews | Selasa, 24 September 2024 - 17:04
share

BOGOR, iNews.id - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menyebut bahwa program cetak sawah menjadi salah satu upaya pemerintah untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat. Menurutnya, program itu merupakan solusi nyata dalam menjaga ketahanan pangan nasional di tengah meningkatnya jumlah penduduk.

"Tanpa cetak sawah kita mau makan apa? Coba anda bayangkan penduduk kita tambah besar, yang makan tambah banyak, sementara sawah kita tambah sedikit. Betul intensifikasi sudah kita lakukan, tapi kita juga harus melakukan ekstensifikasi yaitu cetak sawah, tentunya itu juga untuk menjaga ketahanan pangan nasional," ujar Sudaryono saat memberi arahan pada Kongres Pertanian Indonesia yang diselenggarakan Ikatan Alumni IPB, Selasa (24/9/2024).

Selain cetak sawah, pemerintah juga tengah gencar melakukan program optimalisasi lahan rawa sebagai upaya meningkatkan produksi. Hingga September 2024, realisasi pada program tersebut telah mencapai 95 persen dari target penggarapan 40.000 hektare lahan yang berlokasi di Kabupaten Merauke, Papua Selatan.

Pria yang akrab disapa Mas Dar ini menuturkan, mekanisme optimalisasi lahan rawa telah menggunakan mekanisasi pertanian seperti drone, traktor, combain harvester, dan penggunaan benih unggul hingga pendampingan pemerintah secara intens.

"Kalau ini berhasil kita sudah hitung Indonesia bisa surplus beras secara besar. Karena itu, cetak sawah harus kita lakukan karena suka tidak suka kita itu kehilangan sawah setiap tahun," tuturnya.

"Jadi, kalau orang bilang cetak sawah itu bukan solusi, maka saya katakan solusi selain cetak sawah itu apa? Kan tidak ada selain cetak sawah, dan tentunya itu untuk menuju swasembada pangan," kata dia.

Sejauh ini, Kementerian Pertanian juga telah berhasil menambah luas areal tanam hingga 1,3 juta hektare melalui program pompanisasi. Dia menyebut, capaian tersebut merupakan kerja keras bersama, termasuk para petani seluruh Indonesia. 

"Yang kita lakukan hanya menambah luas tanam yang berarti dari yang tadinya satu kali tanam bisa dua kali tanam. Begitu juga yang dua kali tanam bisa tiga kali tanam. Ini sudah berhasil karena pola kerja Kementan sekarang berbeda dengan dulu. Sekarang semua eselon 1, 2 dan seterusnya kantornya di lapangan," ucapnya.

Untuk itu, pemerintah telah mencanangkan dalam lima tahun ke depan akan mencetak sawah baru seluas 3 juta hektare. Upaya tersebut penting dilakukan untuk menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia.

"Dalam waktu dekat kita targetkan kita swasembada dan seterusnya adalah menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia," ujar Sudaryono.

Topik Menarik