Uni Eropa: Konflik Israel-Lebanon Sangat Berbahaya, Hampir seperti Perang Besar!

Uni Eropa: Konflik Israel-Lebanon Sangat Berbahaya, Hampir seperti Perang Besar!

Berita Utama | inews | Selasa, 24 September 2024 - 07:20
share

BRUSSELS, iNews.id - Eskalasi konflik antara Israel dan Lebanon sangat mengkhawatirkan. Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Josep Borrell mengatakan, konflik ini hampir seperti perang besar-besaran.

"Eskalasi di Lebanon sangat berbahaya dan mengkhawatirkan. Saya dapat mengatakan bahwa kita hampir berada dalam perang besar," kata Borrell dalam konferensi pers setelah pertemuan informal para menteri luar negeri Uni Eropa di New York di sela-sela Sidang Umum PBB, Senin (23/9/2024).

"Kita melihat lebih banyak serangan militer, lebih banyak kerusakan, lebih banyak kerusakan tambahan, dan lebih banyak korban. Sejak Selasa (17/9/2024), sudah 500 orang tewas dan 4.400 orang terluka di Lebanon," ujarnya.

Menurut Borrell, saat ini konflik Israel-Lebanon sedang menuju skenario terburuknya. Jika perang besar berkobar, itu akan menjadi bahaya bagi seluruh kawasan Timur Tengah.

Pesawat Israel mulai melancarkan serangan besar-besaran terhadap permukiman di Lebanon Selatan dan Timur pada Senin (24/9/2024) pagi. Puluhan desa dan sejumlah permukiman di wilayah itu terkena serangan. 

Sementara itu, pejuang Hizbullah menembakkan puluhan roket ke Israel Utara. Pemerintah Lebanon telah meminta PBB untuk campur tangan dan menghentikan agresi Israel. 

Menurut Kementerian Kesehatan Lebanon, jumlah korban tewas akibat serangan udara Israel terhadap permukiman di selatan dan timur negara Arab itu kemarin meningkat menjadi 492 orang. Sementara 1.645 orang lainnya terluka.

Eskalasi konflik Israel-Lebanon terjadi setelah ledakan massal sarana komunikasi pager dan walkie talkie di berbagai wilayah Lebanon pada 17 dan 18 September lalu. Ledakan itu menewaskan puluhan orang dan melukai sekitar 3.000 orang lainnya.

Sesudah itu, jet-jet tempur Israel menyerang sebuah bangunan tempat tinggal di pinggiran selatan Beirut, menewaskan lebih dari 50 orang, termasuk komandan operasi khusus Hizbullah Ibrahim Aqil. 

Para pejuang Hizbullah menanggapinya dengan menyerang pangkalan Angkatan Udara Israel Ramat David dan fasilitas industri pertahanan Rafael di Kota Haifa. Beberapa roket jatuh di daerah permukiman di pinggiran Haifa.

Topik Menarik