Oli Palsu Sulit Dibedakan, Ini Harus Diperhatikan Pengguna Motor agar Tidak Tertipu

Oli Palsu Sulit Dibedakan, Ini Harus Diperhatikan Pengguna Motor agar Tidak Tertipu

Otomotif | inews | Senin, 23 September 2024 - 13:01
share

JAKARTA, iNews.id - Keberdaaan pelumas (oli) palsu meresahkan pengguna kendaraan motor. Meski tindakan hukum pada oknum pembuat oli palsu terus dilakukan, namun pelaku pemalsuan masih terjadi. 

Menggunakan oli palsu menyebabkan berbagai kerusakan pada mesin kendaraan. Oli palsu tidak memiliki pelumasan yang efektif dan kemampuan pendinginan memadai. 

Ini menyebabkan kinerja mesin menjadi lebih berat, penurunan daya, dan konsumsi bahan bakar yang lebih tinggi. Akibatnya, komponen mesin seperti piston, crankshaft, dan bearing menjadi aus, baret atau korosi. 

Oli palsu juga dapat menyebabkan terbentuknya endapan oli yang menyerupai lumpur di bagian dalam mesin. Endapan ini dapat menyebabkan kinerja mesin menjadi buruk dan performa kendaraan turun. Di mana mesin jadi cepat panas (overheat) menyebabkan motor mogok di jalan.

Namun, banyak pengguna kendaraan yang sulit membedakan oli palsu dan asli. Bagaimana caranya agar tidak teripu? 

Market Development General Manager PT ExxonMobil Lubricants Indonesi (EMLI), Rommy Averdy Saat mengatakan, agar terhindar dari oli palsu paling mudah adalah perhatikan belinya di mana. Sebaiknya beli di toko atau bengkel-bengkel rekanan resmi.

"Jangan terpancing harga lebih murah. Makin ke sini memang makin canggih sehingga sulit dibedakan," ujarnya di Jakarta, Minggu (22/9/2024). 

Dia menjelaskan secara fisik kadang sulit mengatahui oli palsu. Namun, saat ini pelumas sudah menggunakan sistem scan barcode.

Konsumen bisa terlihat apakah oli asli atau palsu. Apakah oli tersebut sudah digunakan atau belum.

Mendeteksi oli palsu juga bisa dilihat dari tutup botolnya. Tutup botol oli asli selalu memiliki seal yang akan rusak saat tutup botol oli dibuka pertama kali. Perlu diingat bahwa setiap pabrikan oli hanya membuat kemasan dengan tutup botol sekali pakai.

Produsen oli palsu tidak akan pernah bisa menambahkan seal pada oli yang diproduksinya. Sebab, sistem penguncian tutup botol dengan seal seperti ini masih belum bisa ditiru. Tentu ini menjadi salah satu cara membedakan oli palsu dan asli yang mudah dilakukan.

"Melihat keberadaannya meresahkan, kami cukup agresif memberantas oli palsu. Jika ada laporan akan ditindaklajuti. Kita tidak mau konsumen dirugikan dengan oli palsu. Kami sangat serius dan konsen terhadap masalah ini," ujar Rommy.

Topik Menarik