Euro 2024: Pertaruhan Takhta dan Harta  

Euro 2024: Pertaruhan Takhta dan Harta  

Berita Utama | inews | Sabtu, 6 Juli 2024 - 13:40
share

BERLIN, iNews.id - Saat ini, sepak bola hanyalah soal uang, ada masalah dengan nilai-nilai pertandingan. Ini sangat menyedihkan karena sepak bola adalah permainan paling indah, kita bisa memainkannya di jalanan dan dimana saja. - Legenda Belanda Johan Cruyff.

Piala Eropa atau Euro 2024 bukan sekadar salah satu turnamen sepak bola terakbar di dunia, tapi juga mesin penghasil uang dengan angka fantastis dalam industri olahraga.

Sejak 14 Juni lalu, seluruh mata pencinta sepak bola tertuju ke Jerman. Euro 2024 menjadi pertaruhan gengsi raksasa sepak bola Benua Biru, para tim haus gelar seperti Spanyol, Prancis, Belanda serta Inggris atau dua kuda hitam Turki dan Swiss.

Sayang, juara bertahan Italia dan tuan rumah Jerman harus angkat kaki lebih cepat. Namun, selain menjadi ajang memperebutkan gelar juara, turnamen olahraga paling bergengsi ketiga di dunia ini, juga merupakan panggung demi mengeruk cuan.

Dengan begitu, rekening penyelenggara serta partisipan terus menggelembung. Lantas, dari mana saja UEFA, si pemilik hajatan mendapatkan uangnya? Dan, berapa banyak cuan yang dibisa diraup oleh tim juara? Serta siapa saja yang diuntungkan dalam perputaran mesin uang Euro 2024?

Ada di urutan pertama tentu saja media rights alias hak siar. Euro yang digelar dari 14 Juni hingga 14 Juli tak lain merupakan ajang unjuk gigi para pesepak bola terbaik saat ini. Kualitas permainan para aktor dalam mengolah si kulit bundar adalah jaminan mutu pertandingan sepak bola kelas dunia dengan segala macam dramanya.

Euro sangatlah sulit, kompleks dan amat kompetitif. Buat saya, lebih sulit daripada Piala Dunia, meskipun bebannya berbeda. Di Euro, semua tim saling mengenal, karena kami sering bertanding melawan satu dan lainnya setiap saat. Selain itu, taktik tim banyak yang mirip, ujar bintang Prancis Kylian Mbappe dilansir foxsports.

Pertunjukan di atas lapangan hijau menjadi magnet bagi jutaan pemuja sepak bola untuk terus berada di depan layar, baik televisi atau pun live streaming. Dan, bagi perusahaan media, Euro atau kompetisi sepak bola akbar lainnya menggaransi jangkauan penonton yang luar biasa luas.

Dikutip dari situs resmi UEFA, pendapatan dari penjualan hak siar baik televisi maupun channel yang menayangkan live streaming, menempati urutan pertama dari total revenue Euro 2024.

Nilai hak siar Euro 2024 mencapai 1,135 miliar euro atau sekitar Rp19,975 triliun. Rekening UEFA makin menggemuk dengan pendapatan yang diraih dari sponsor global.

Badan yang dipimpin Aleksander Ceferin itu tidak perlu menjajakan Euro 2024 sebagai barang dagangan, karena perusahaan besar sudah mengantre agar bisa menjadi bagian dari hajatan sepak bola tahun ini.

Euro 2024 menggandeng korporasi raksasa Alipay+, Booking.com, Coca-Cola, serta Unilever sebagai sponsor global mereka. Revenue besar UEFA berikutnya datang dari penjualan tiket, hospitality dan penjualan lisensi nama Euro 2024. Untuk pesta Euro 2024.

UEFA menggelontorkan 2,5 juta lembar tiket untuk seluruh fase pertandingan. Dan, nyaris seluruh tiket terjual habis di semua stadion penyelengara Euro.

Pencinta sepak bola yang membeli tiket dan berasal dari luar kota atau luar Jerman, tentu saja bakal mengeluarkan uang untuk hotel, makan, transportasi dan lainnya. Selain itu, penjualan lisensi pemakaian merk Euro 2024 juga menjadi lumbung kekayaan UEFA.

Sejumlah perusahaan berlomba-lomba membeli hak istimewa itu, untuk memproduksi merchandise turnamen, termasuk pakaian, boneka maskot, stickers, dan memorabilia. Lalu, berapa cuan yang bisa diraup tim terbaik di Euro 2024?

Menyadari Euro 2024 adalah pusat perhatian dunia, UEFA tak segan menggelontorkan 331 juta euro atau sekitar Rp5,823 triliun. Dengan datang ke Jerman, 24 tim partisipan Euro 2024 berhak atas uang sebesar 9,25 juta euro.

Dan, jika menang akan diganjar 1 juta euro dan 500.000 euro kalau bermain imbang. Tim yang lolos ke babak gugur kembali mendapat bonus senilai 1,5 juta euro dan tambahan 2,5 juta euro jika melaju ke perempat final.

Empat tim terbaik yang berlaga di semifinal berhak atas 4 juta euro. Tim yang berhasil bertakhta di Euro 2024 akan mengantongi 8 juta euro.

Sedangkan runner-up mendapat 5 juta euro sebagai pelipur lara kandas di final. Jadi, cuan yang didapat tim juara dengan catatan selalu memenangkan pertandingan di fase grup adalah 28,25 juta euro atau sekitar Rp497,237 miliar.

UEFA juga menyisihkan dua pertiga revenue Euro 2024 untuk program bernama The UEFA HatTrick. Program pengembangan sepak bola ini dilakukan di 55 negara anggota UEFA.

Di mana UEFA membangun lapangan sepak bola mini di sekolah-sekolah, pengelolaan klub sepak bola di tingkat lokal, pelatihan serta pendidikan wasit tingkat amatir, sekolah sepak bola, serta inisiatif akar rumput sepak bola lainnya. The UEFA HatTrick menyentuh seluruh lapisan masyarakat, dengan tidak memandang gender, usia, serta etnik.

Topik Menarik