Pj Wali Kota Malang Kaget Ada Pabrik Narkoba Terbesar di Wilayahnya: Ini Jadi Pelajaran!

Pj Wali Kota Malang Kaget Ada Pabrik Narkoba Terbesar di Wilayahnya: Ini Jadi Pelajaran!

Terkini | inews | Kamis, 4 Juli 2024 - 18:49
share

MALANG, iNews.id - Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat mengaku kaget dengan temuan Mabes Polri dan jajaran yang menggerebek rumah kontrakan dijadikan pabrik narkoba. Baginya, hal ini menjadi pelajaran bagi Pemkot Malang dan warga agar tidak abai dengan kondisi sekitar.

"Saya kaget juga adanya pabrik narkoba di Kota Malang. Tapi ini sudah jadi pelajaran bagi kita semua, kita harus situasi tenang pun ada hal-hal yang terjadi di kota Malang, jadi kita tidak abai," ujar Wahyu Hidayat usai rapat paripurna di Gedung DPRD Kota Malang, Kamis (4/7/2024) siang.

Menurutnya, keberadaan pabrik narkoba ini sebenarnya bisa dicegah. Apalagi berada di lingkungan kawasan perguruan tinggi. Sebab lokasi kejadian di belakang Kantor Kelurahan Gadingkasri, Kecamatan Klojen, Kota Malang yang merupakan kawasan dekat Universitas Merdeka (Unmer) dan Universitas Negeri Malang (UM).

"Kami akan memperketat terutama pendatang-pendatang baru yang mereka akan mengontrak rumah, karena kan sekitarnya pendidikan. Jadi kita akan menganggap ini orang kos biasa, tapi kita akan lihat ini jadi pelajaran buat kita," kata mantan Sekda Kabupaten Malang tersebut.

Dia juga menginstruksikan agar jajaran camat, lurah hingga perangkat lingkungan RT/RW untuk lebih peka menggali informasi warga, bila ada aktivitas-aktivitas mencurigakan di lingkungan sekitarnya.

"Saya harap kita peka mulai camat, lurah, sampai RT RW peka, terhadap orang-orang baru yang datang kontrak. Itupun sudah ada curiga karena dari baunya sudah mencurigakan. Akhirnya ada kejadian seperti itu," katanya.

Termasuk meningkatkan kerja sama dengan polisi, Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Malang, bila ada praktik usaha yang dinilai mencurigakan di lingkungan. Sebab modus produksi dan peredaran narkoba tentu akan berkembang dalam waktu ke waktu.

"(Izin usaha di kontrakan pabrik narkoba bermodus Kantor EO) Kita tidak cek. Tapi nanti terkait hal-hal seperti itu, ya modus operandi seperti itu kan selalu berubah, sudah ketahuan modusnya seperti ini, besok akan berubah seperti ini. Tapi kita akan terus pengawasan, kita kerja sama dengan BNN dan Polresta," ucapnya.

"Saya juga harapkan di kecamatan dan kelurahan bisa lebih peka, terkait dengan pendatang baru dan seperti itu rata-rata pendatang baru bukan orang asli di sana," katanya lagi.

Sebelumnya diberitakan, sebuah rumah yang terletak di Jalan Bukit Barisan No 2 Kecamatan Klojen Kota Malang digerebek polisi, Selasa (2/7/2024). Penggerebekan dilakukan oleh tim dari Bareskrim Mabes Polri dan Direktorat Bea Cukai pusat.

Dari hasil penggerebekan di rumah tersebut, petugas menemukan 1,2 ton ganja sintetis, 25.000 butir pil Xanax, 25.000 butir pil ekstasi. Selain itu, beberapa alat produksi narkotika melalui proses kimiawi mulai dari mesin pemanas, mesin pencampur, mesin pencacah, mesin pencetaknya, dan juga lemari pendingin, juga berhasil disita petugas. Hal ini menjadikan pabrik pembuatan narkoba terbesar di Indonesia.

Dalam kasus ini, polisi mengamankan lima pelaku yakni FP (21) warga Perum Sukaraya, Karang Bahagia, Kabupaten Bekasi, DA (24) Desa Waluya, Cikarang Utama, Kabupaten Bekasi, AR (21) Desa Karang Rahayu, Karang Bahagia, Kabupaten Bekasi, YC (23) Desa Karang Asih, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, SS (28) Desa Karang Asih, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi.

Pabrik narkoba ini ternyata dikendalikan  Warga Negara Asing (WNA) asal Malaysia bernama Kent melalui komunikasi online zoom yang melibatkan lima tersangka di pabrik narkoba dan beberapa kaki tangan atau perantara pemilik. 

Topik Menarik