Duh! Ternyata Segini Harga Asli Pertalite dan Solar jika Tak Disubsidi Pemerintah

Duh! Ternyata Segini Harga Asli Pertalite dan Solar jika Tak Disubsidi Pemerintah

Ekonomi | inews | Minggu, 30 Juni 2024 - 21:13
share

JAKARTA, INews.id - Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto meminta pemerintah menekan pembiayaan-pembiayaan yang tidak produktif dan kepada masyarakat dengan mengkaji ulang. Hal itu demi menghemat pengeluaran pemerintah karena pembengkakan subsidi APBN di tengah melemahnya kurs rupiah terhadap dolar AS.

Menurut Sugeng, harga produksi BBM kian naik. Harga produksi BBM jenis Pertalite sudah naik dari Rp12.400 menjadi Rp13.500 per liter. Angka itu lebih tinggi Rp3.500 dibandingkan dengan harga jual di SPBU Pertamina saat ini yakni Rp10.000.

"Pertalite dengan harga jual Rp10.000 (per liter), itu harga produksinya kurang lebih Rp12.400. Bahkan, akhir-akhir ini akan naik kurang lebih menjadi Rp3.500. Jadi Rp13.500 harga realnya. Pertalite dengan harga jual Rp10.000 (per liter), itu harga produksinya kurang lebih Rp12.400. Bahkan, akhir-akhir ini akan naik kurang lebih menjadi Rp3.500," ujar Sugeng dikutip iNews.id, Minggu (30/6/2024).

Sugeng menjelaskan selisih harga produksi dan harga jual tersebut bisa memberikan beban berat bagi Pertamina. Terutama, bila penyaluran Pertalite melebihi kuota yang telah ditentukan pada 2024, yakni 31 juta kilo liter.

"Setiap liternya itu kurang lebih Rp3.500 dikalikan 31 juta kiloliter. Itu untuk Pertalite di 2024 ini kita targetkan demikian. Dan prognosa yang ada itu tampaknya akan terlampaui, bahkan menjadi 32 juta kiloliter. Nah ini kan beban juga bagi korporasi sebagaimana saya kemukakan tadi," tutur dia.

Selain Pertalite, kata Sugeng, BBM jenis Solar juga mengalami masalah yang sama. Harga keekonomian Solar mencapai Rp12.100, sedangkan harga jual di SPBU hanya Rp6.800. Padahal, subsidi dari pemerintah hanya Rp1.000 per liter.

"Solar ini juga sudah mengalami problem yang cukup serius, karena subsidi Solar kita tetapkan antara Rp1.000-Rp3.000, malah ditetapkan oleh pemerintah Rp1.000 per liter. Nah inilah juga yang terus-menerus kita hitung," kata Sugeng

Topik Menarik