Peristiwa Mandor Berdarah, Kejamnya Jepang Lakukan Pembantaian Massal di Kalbar 

Peristiwa Mandor Berdarah, Kejamnya Jepang Lakukan Pembantaian Massal di Kalbar 

Berita Utama | inews | Jum'at, 28 Juni 2024 - 06:40
share

JAKARTA, iNews.id - Peristiwa Mandor Berdarah terjadi tepat hari ini Jumat (28/6/2024), atau 80 tahun yang lalu. Pembantaian massal oleh tentara Jepang di Mandor, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat dikenal dengan istilah Oto Sungkup.

Tragedi ini bermulai Jepang di masa penjajahan mencurigai ada kelompok pemberontak terdiri atas cendikiawan, politisi, tokoh masyarakat hingga tokoh agama. Mereka dianggap ingin menguasai sumber daya alam di Kalbar.

Menurut sejarah, korban yang dibunuh bukan hanya kaum cendekiawan maupun feodal namun rakyat biasa juga tidak luput dari pandangan mereka.

Jepang ternyata menyusun rencana genosida untuk memberangus semangat perlawanan rakyat Kalbar kala itu. Dalam koran harian Jepang yang berjudul Boruneo Shinbun, surat kabar yang terbit pada masa itu, mengungkapkan rencana tentara Negeri Matahari Terbit tersebut untuk membungkam kelompok pembangkang kebijakan politik perang Jepang yang ada di Kalimantan Barat.

Tanggal 28 Juni diyakini sebagai hari pengeksekusian ribuan tokoh-tokoh penting masyarakat pada masa itu.

Shuchijichiyo Seibu Youmu atau Gubernur Negara Bagian Youmu Seibu disebut bertanggungjawab atas pembantaian massal ini. Tercatat lebih 21.000 orang tewas, namun pihak Jepang menyatakan korban hanya 1.000 orang. 

Untuk mengenang Peristiwa Mandor Berdarah, Pemprov Kalbar menerbitkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 5 Tahun 2007 sebagai Hari Berkabung pada 28 Juni. Hal merupakan bentuk kepedulian sekaligus apresiasi dari DPRD terhadap perjuangan pergerakan nasional yang terjadi di Mandor.

Sebelum terjadi peristiwa Mandor, juga terdapat peristiwa Cap Kapak. Saat itu tentara Jepang secara paksa mendobrak pintu-pintu rumah masyarakat karena mereka ingin menakut-nakuti masyarakat agar tidak berani untuk melakukan pemberontakan.

Topik Menarik