Jalur Bergelombang dan Tak Ada SPBU, Ini Harus Diperhatikan saat Lintasi Tol MBZ

Jalur Bergelombang dan Tak Ada SPBU, Ini Harus Diperhatikan saat Lintasi Tol MBZ

Otomotif | inews | Minggu, 31 Desember 2023 - 07:46
share

JAKARTA, iNews.id Sebagian masyarakat memilih menggunakan mobil pribadi untuk menikmati libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru). Tol layang Sheikh Mohamed Bin Zayed (MBZ) Jakarta-Cikampek banyak dipilih pengendara yang akan menuju wilayah timur atau sebaliknya.

Namun, pengendara perlu memahami bagaimana kondisi jalan tol tersebut. Apakah ada potensi masalah saat mengemudi di Tol MBZ, mulai dari tabrakan beruntun hingga ban pecah di tengah jalan.

Jalan tol layang MBZ memiliki waktu tempuh lebih cepat karena terpisah dengan kendaraan umum besar yang lambat di bawahnya. Namun, ada beberapa hal wajib diperhatikan saat berkendara di jalan tol dengan panjang sekitar 36 km tersebut, kata Aftersales Business Division Head Auto2000, Nur Imansyah Tara dalam keterangan tertulisnya.

Saat berada di tol layang MBZ, tidak ada akses mobil turun. Kontur jalan tol MBZ tidak rata naik-turun, tanpa rest area, dan lajur terbatas. Ini akan mempersulit pengendara bila terjadi keadaan darurat.

Untuk menghindari risiko tersebut ketika melewati tol layang MBZ, berikut hal penting harus diperhatikan.

1. Jaga Kondisi Mobil

Cek kondisi mobil seperti ban dan mesin. Kalau merasa ada masalah seperti bunyi-bunyian aneh, panel indikator menyala, atau hal-hal tidak biasa lainnya, sebaiknya melalui jalan tol biasa yang berada di bawahnya sehingga tidak menyulitkan apabila mogok.

2. Persiapan Pengemudi dan Penumpang

Mengemudi jarak jauh di Tol MBZ butuh kewaspadaan dan fokus yang tinggi terkait kondisi jalan. Seperti angin yang berembus kencang dan kontur jalan naik turun dengan sambungan antar bagian jalan tol yang terasa mengganggu.

Pengemudi tidak bisa istirahat atau bergantian karena bahu jalan yang sangat terbatas dan tidak terdapat rest area. Jadi, pastikan pengemudi dalam kondisi fit. Tidak kalah penting lain adalah memperhatikan kebutuhan penumpang karena tidak ada toilet.

3. Jangan Kehabisan Bensin

Sebagai gambaran, pengguna jalan layang Tol MBZ dari arah Jakarta, SPBU terdekat ada di km 57 arah Cikampek. Artinya, pengemudi akan menemukan pom bensin setelah mengemudi sejauh 46 km. Pastikan posisi indikator bensin minimal berada di baris kedua agar tidak kehabisan BBM di tengah jalan.

4. Hati-hati Angin Kencang dari Samping

Salah satu risiko jalan tol MBZ adalah terpaan angin samping. Tetap tenang dan jangan memutar kemudi secara tiba-tiba apabila ada hembusan angin samping. Kurangi kecepatan dan arahkan kemudi ke arah yang benar sesuai garis marka jalan. Hindari pengereman karena akan membuat mobil sulit dikendalikan dan berisiko tabrakan beruntun.

5. Jaga Jarak Aman

Bahu jalan di jalan tol ini sangat terbatas dan langsung berpapasan dengan pagar jika butuh manuver menghindar. Atur jarak kendaraan di depan sehingga memiliki ruang cukup untuk bertindak apabila ada masalah.

6. Patuhi Batas Kecepatan

Pengemudi disarankan untuk mengikuti aturan batas kecepatan maksimal dan minimal yang dipasang di rambu Tol MBZ. Aturan kecepatan sangat ketat mengingat kondisi jalan yang rawan kecelakaan karena ketinggian dan kontur jalan naik-turun.

Pengemudi wajib mewaspadai sambungan antar bagian jembatan yang dapat berbahaya jika dilewati dengan kecepatan tinggi. Beberapa kasus mengakibatkan mobil lompat atau ban bocor karena terkena sambungan besi.

7. Dilarang Mengemudi di Bahu Jalan

Kecuali keadaan darurat, pengemudi tidak boleh berhenti atau melaju di bahu jalan karena luasnya terbatas. Terlebih sampai mengemudi dengan kecepatan tinggi untuk menyalip mobil lain. Kontur jalan naik-turun dan sambungan antar jembatan akan membuat mobil sulit dikendalikan dan berisiko kecelakaan.

Topik Menarik