Latar Belakang Perpecahan Cekoslowakia, Sejarah Berdiri hingga Terbagi Jadi 2 Negara

Latar Belakang Perpecahan Cekoslowakia, Sejarah Berdiri hingga Terbagi Jadi 2 Negara

Terkini | inews | Minggu, 10 Desember 2023 - 11:12
share

JAKARTA, iNews.id - Negara Cekoslowakia berdiri pada akhir Perang Dunia I, Oktober 1918. Negara itu kemudian terpecah menjadi Ceko dan Slowakia pada 1993.

Cekoslowakia telah mengalami banyak perubahan politik dan ekonomi sepanjang sejarahnya, termasuk pendudukan Nazi, pemerintahan komunis, dan transisi menuju demokrasi. Pada tahun 1989 terjadi Revolusi Velvet, sebuah gerakan massa yang menuntut reformasi politik dan sosial di Cekoslowakia.

Revolusi ini berhasil menggulingkan pemerintahan komunis dan mengangkat Vaclav Havel sebagai presiden baru. Namun Revolusi Velvet juga memunculkan perbedaan aspirasi dan kepentingan antara dua negara utama Cekoslowakia, Cekoslowakia dan Slovakia.

Ceko lebih menyukai sistem pasar bebas dan integrasi dengan Eropa Barat, sedangkan Slowakia lebih menyukai otonomi dan perlindungan ekonomi.

Perpecahan antara Ceko dan Slowakia semakin melebar karena kesenjangan ekonomi, budaya dan bahasa antara kedua wilayah tersebut. Republik Ceko memiliki PDB yang lebih tinggi, industri yang lebih maju, dan populasi yang lebih besar dibandingkan Slowakia.

Pada tahun 1992, terjadi negosiasi antara dua pemimpin politik utama, Vaclav Klaus dari Republik Ceko dan Vladimir Meciar dari Slowakia. Mereka gagal mencapai kesepakatan mengenai bentuk federasi yang diinginkan kedua belah pihak. Akhirnya mereka memutuskan untuk membagi Cekoslowakia menjadi dua negara merdeka, Republik Ceko dan Republik Slowakia.

Pembagian Cekoslowakia berlangsung secara damai dan tanpa kekerasan. Pada tanggal 1 Januari 1993, Cekoslowakia resmi dibubarkan dan dua negara baru didirikan.

Setelah perpecahan Cekoslowakia, muncullah berbagai dampak baik dari aspek politik, ekonomi, sosial, dan budaya di kedua negara baru, yaitu Republik Ceko dan Republik Slowakia. Berikut penjelasannya :

Dampak politik

Kedua negara baru tersebut memperoleh kebebasan politik dan hak untuk menentukan sistem pemerintahan yang sesuai dengan aspirasi masing-masing.

Republik Ceko menyukai sistem demokrasi liberal dan integrasi ke dalam Uni Eropa, sedangkan Republik Slovakia menyukai sistem sosial demokrat dan otonomi yang lebih besar. Kedua negara baru ini juga terbuka terhadap arus informasi dan kerja sama internasional.

Dampak ekonomi

Kedua negara baru mengalami perbedaan dalam pertumbuhan ekonomi. Republik Ceko memiliki GDP yang lebih tinggi, industri yang lebih maju, dan pasar yang lebih stabil daripada Republik Slowakia.

Republik Ceko juga lebih cepat bergabung dengan Uni Eropa dan zona Euro, sedangkan Republik Slowakia lebih lambat dan menghadapi beberapa masalah ekonomi seperti inflasi, pengangguran, dan korupsi.

Dampak sosial

Kedua negara baru memiliki perbedaan dalam jumlah dan komposisi penduduk. Republik Ceko memiliki populasi yang lebih besar, lebih homogen, dan sekuler dibandingkan Republik Slowakia.

Republik Slovakia memiliki populasi yang lebih kecil, lebih heterogen, dan lebih beragama dibandingkan Republik Ceko. Kedua negara baru ini juga berbeda dalam tingkat perlindungan sosial, pendidikan, dan kesehatan masyarakat.

Dampak budaya

Kedua negara baru memiliki perbedaan dalam bahasa, budaya, dan identitas nasional. Republik Ceko menggunakan bahasa Ceko, yang termasuk dalam rumpun bahasa Slavik Barat, sedangkan Republik Slowakia menggunakan bahasa Slowakia, yang termasuk dalam rumpun bahasa Slavik Timur.

Republik Ceko lebih terpengaruh oleh budaya Eropa Barat, sedangkan Republik Slowakia lebih terpengaruh oleh budaya Eropa Timur. Kedua negara baru juga memiliki perbedaan dalam sejarah, tradisi, dan simbol nasional.

Topik Menarik