Tiga Hal Ini Bisa Diajukan Indonesia agar Dapat Win-Win Solution saat Nego dengan AS
IDXChannel - Pengamat pasar uang Ibrahim Assuaibi membeberkan tiga hal agar dapat win-win solution saat negosisasi dengan Amerika Serikat (AS) terkait tarif impor.
“Ada tiga hal yang diajukan untuk win-win solution. Pertama, menambah kuota impor terutama kedelai, kapas, kain, minyak dan gas," kata Ibrahmi, Minggu (13/4/2025).
"Kedua, mengurangi biaya fiskal dan memberikan stimulus fiskal, termasuk PPh dan PPN. Ketiga, deregulasi untuk barang elektronik dan teknologi dari Amerika,” lanjutnya.
Jika kesepakatan dicapai dalam waktu dekat, seperti pada 17 April mendatang, Ibrahim meyakini hal tersebut dapat memperkuat nilai tukar rupiah sekaligus menahan laju harga logam mulia dalam negeri.
“Kalau deal-deal solution itu diterima, ini akan menguatkan mata uang rupiah. IHSG pun juga akan menguat, rupiah pun juga akan menguat. Nah, pada saat rupiah menguat, ini akan menahan laju harga logam mulia,” katanya.
Sebelumnya, pemerintah memilih jalur negosiasi dalam menyikapi kebijakan tarif impor Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.
Menteri Kordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, jalur ini diambil karena AS merupakan mitra strategis bagi Indonesia.
"Arahan Bapak Presiden untuk merespons ini dalam beberapa kali pembicaraan dan bahkan dalam rapat, ini Indonesia memilih jalur negosiasi karena Amerika Serikat merupakan mitra strategis," kata Airlangga.
Indonesia juga tengah mendorong revitalisasi perjanjian perdagangan dan investasi, termasuk Trade and Investment Framework Agreement (TIFA) yang terakhir diperbarui pada 1996. Langkah serupa juga bakal dilakukan Malaysia.
Selain itu, pemerintah sedang melakukan deregulasi terhadap kebijakan non-tarif yang diminta oleh AS, termasuk terkait Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) di sektor teknologi informasi dan komunikasi, terutama di wilayah investasi AS seperti Batam.
"Dan sebetulnya Amerika juga memberikan keleluasaan untuk free trade zone. Jadi ini juga menjadi bahan untuk kita bernegosiasi karena mereka akan invest data center baik Oracle, Microsoft, maupun terkait dengan trade," kata Airlangga.
Indonesia juga mengevaluasi kebijakan larangan dan pembatasan (LARTAS), termasuk mempercepat proses sertifikasi halal sebagai bagian dari negosiasi. Selain itu, RI bakal meningkatkan impor produk AS.
(Nur Ichsan Yuniarto)