Penasihat Danantara Ray Dalio Soal Tarif Trump: Cara AS Hadapi Konflik Global

Penasihat Danantara Ray Dalio Soal Tarif Trump: Cara AS Hadapi Konflik Global

Terkini | idxchannel | Kamis, 3 April 2025 - 07:34
share

IDXChannel – Salah satu penasihat Danantara dan investor kawakan dunia, Ray Dalio, buka suara terkait kebijakan tarif impor yang diumumkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Rabu (2/4/2025) waktu setempat.

Dalio mengatakan tarif bukan hanya masalah pendapatan pajak bagi AS, tetapi juga merupakan cara bagi negara tersebut untuk mempersiapkan ekonomi mereka menghadapi masa konflik dan perang.

Saat pemerintahan Trump mengumumkan tarif timbal balik terhadap China, Uni Eropa, dan puluhan negara lain pada Rabu, Dalio menulis dalam sebuah posting LinkedIn bahwa pajak impor "diperlukan pada masa konflik kekuatan besar internasional."

Dia beralasan, tarif cenderung mengurangi ketergantungan pada rantai pasokan asing. Menurut pendiri hedge fund Bridgewater Associates itu, tarif impor AS dapat mengurangi ketidakseimbangan current account (akun berjalan) dan capital account (akun modal).

"Sederhananya, berarti mengurangi ketergantungan pada produksi asing dan modal asing, yang sangat dihargai pada masa konflik geopolitik global atau perang," tambah miliarder tersebut dikutip dari Business Insider, Kamis (3/4/2025).

Ia menulis hal itu membuat perusahaan lokal kurang efisien karena rantai pasokan global terkekang tetapi lebih dapat bertahan selama konsumen domestik masih dapat membeli barang mereka dalam jumlah yang cukup.

Meski begitu, pernyataan Dalio tidak secara khusus membahas tarif pemerintahan Trump. Dia juga tidak serta-merta menyatakan Gedung Putih memberlakukan tarif dengan harapan akan terjadinya perang.

Sebaliknya, ia menulis tentang tarif secara umum, menyoroti dampak tipikal dan potensi motivasi bagi pemerintah untuk memberlakukan tindakan tersebut.

Misalnya, miliarder tersebut menulis bahwa tarif cenderung membawa inflasi ke negara-negara yang memberlakukannya dan stagflasi ke dunia.

Namun, pendapat Dalio tentang potensi "konflik kekuatan besar internasional" sejalan dengan peringatan rutin miliarder tersebut bahwa dunia sedang bergerak menuju periode pertikaian hebat dan risiko perang yang tinggi.

Miliarder tersebut menerbitkan sebuah buku tentang keyakinan ini pada 2021, di mana ia meramalkan bahwa persaingan AS-China akan membawa perubahan mendasar dan berantakan pada cara dunia dijalankan.

Utang AS Harus Diatasi

Dalam unggahannya tentang tarif pada Rabu ini, Dalio mengingat kembali salah satu poin yang biasa ia sampaikan tentang keadaan dunia: Ia yakin krisis utang pemerintah AS harus diselesaikan. Rasio utang federal terhadap PDB sekitar 120 persen.

"Ketidakseimbangan produksi, perdagangan, dan modal (yang terpenting adalah utang) harus dikurangi dengan satu atau lain cara, karena semuanya sangat tidak berkelanjutan karena alasan moneter, ekonomi, dan geopolitik," tulisnya.

Dalio memperingatkan pada Februari 2025 lalu bahwa utang akan menyebabkan "serangan jantung" bagi sistem keuangan AS jika dibiarkan menumpuk. “Pada dasarnya, anda berisiko tinggi terkena serangan jantung ini, dan sekarang apa yang akan anda lakukan?" tuturnya.

Ia mengatakan pada saat itu bahwa meskipun Departemen Efisiensi Pemerintah yang dijalankan Elon Musk akan berusaha memangkas anggaran, upaya tersebut saja tidak akan cukup untuk memperbaiki krisis utang.

 (Febrina Ratna Iskana)

Topik Menarik