Teken Kerja Sama, Freeport Indonesia Pasok 30 Ton Emas ke ANTAM untuk Produk Logam Mulia

Teken Kerja Sama, Freeport Indonesia Pasok 30 Ton Emas ke ANTAM untuk Produk Logam Mulia

Nasional | gresik.inews.id | Kamis, 7 November 2024 - 22:30
share

JAKARTA, iNewsGresik.id – PT Freeport Indonesia (PTFI) dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM) secara resmi menandatangani perjanjian jual beli emas dengan kadar kemurnian 99,99 persen.

Penandatanganan perjanjian ini dilakukan di Jakarta dan disaksikan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir serta Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung pada Kamis, 7 November 2024.

Menteri Erick Thohir dalam sambutannya menekankan bahwa kerja sama ini merupakan langkah penting dalam mewujudkan kemandirian Indonesia di sektor pertambangan.

"Dengan kerja sama ini, kita menyaksikan MIND ID, ANTAM, dan Freeport Indonesia bersinergi untuk kebaikan bangsa. Indonesia harus menjadi negara mandiri," ujar Erick.

Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung menyampaikan apresiasi terhadap peran penting smelter yang dimiliki PTFI dalam memajukan industri pemurnian emas di dalam negeri.

"Pemerintah telah memberikan mandat kepada PTFI melalui Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) untuk membangun smelter tembaga dan fasilitas pemurnian lumpur anoda atau Precious Metal Refinery (PMR)," kata Yuliot.

Yuliot menambahkan bahwa kolaborasi antara PTFI dan ANTAM merupakan wujud nyata komitmen kedua perusahaan dalam mengembangkan industri pengolahan mineral di Indonesia serta meningkatkan daya saing di pasar global.

Tony Wenas, Presiden Direktur PTFI, menjelaskan bahwa PMR PTFI akan menjadi salah satu produsen emas murni batangan terbesar di Indonesia. Kapasitas pemurnian PMR mencakup sekitar 50 ton emas, 200 ton perak per tahun, serta Platinum Group Metals (PGM), yang mencakup 30 kg platinum dan 375 kg paladium.

"Produksi emas pertama dari PMR PTFI direncanakan pada minggu kedua Desember 2024. Estimasi produksi hingga akhir tahun 2024 adalah 0,5 ton, dan pada kuartal pertama 2025 diperkirakan mencapai 4,75 ton," ungkap Tony.

Tony menambahkan, penandatanganan perjanjian ini diharapkan dapat mempercepat hilirisasi di dalam negeri. "Kerja sama ini adalah komitmen dalam mendukung hilirisasi industri pertambangan Indonesia," beber Tony.

Sementara itu, Nico Kanter, Direktur Utama ANTAM, mengungkapkan bahwa sinergi antara PTFI dan ANTAM merupakan langkah penting dalam mewujudkan kemandirian Indonesia di sektor pertambangan.

"Langkah ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mengurangi ketergantungan pada produk impor dan mendorong penggunaan produk dalam negeri," kata Nico.

Dalam perjanjian bisnis ini, ANTAM akan membeli sebanyak 30 ton emas dengan kemurnian 99,99 dari PTFI. Emas tersebut kemudian akan diolah ANTAM di Pabrik Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia untuk menjadi produk logam mulia ANTAM.

Melalui kemitraan strategis ini, PTFI dan ANTAM berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam membangun industri pertambangan nasional yang berdaya saing. Hilirisasi menjadi kunci untuk menciptakan nilai tambah yang lebih besar dan mempercepat tercapainya visi Indonesia Emas.

Topik Menarik