Jadi Korban Keganasan S-400 Rusia, Pilot Jet Tempur F-16 Ukraina Pavlo Ivanov Dapat Gelar Pahlawan

Jadi Korban Keganasan S-400 Rusia, Pilot Jet Tempur F-16 Ukraina Pavlo Ivanov Dapat Gelar Pahlawan

Global | sindonews | Senin, 14 April 2025 - 08:58
share

Pavlo Ivanov (26), seorang pilot jet tempur F-16 Ukraina, tewas saat setelah pesawat pasokan Barat itu ditembak jatuh oleh sistem rudal S-400 Rusia.

Angkatan Udara Ukraina mengonfirmasi Ivanov meninggal saat menjalankan misi tempur pada 12 April 2025.

Dalam sebuah pernyataan di Telegram, Angkatan Udara memuji dedikasi dan keberanian Ivanov.

"Pilot Ukraina bekerja semaksimal mungkin dengan kemampuan manusia dan teknis mereka, mempertaruhkan nyawa mereka setiap kali mereka menjalankan misi tempur. Pavlo adalah salah satunya!" bunyi postingan tersebut, seperti dikutip The Kyiv Independent, Senin (14/4/2025) .

Komisi antardepartemen telah meluncurkan penyelidikan atas keadaan insiden tersebut, menurut pernyataan Angkatan Udara Ukraina.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyampaikan belasungkawa atas kematian pilot tersebut, dan mengatakan bahwa respons-nnya akan "kuat dan tepat".

Ivanov secara anumerta dianugerahi gelar Pahlawan Ukraina, menurut situs web presiden Ukraina.

"Atas keberanian dan kepahlawanan pribadi, yang ditunjukkan dalam perlindungan kedaulatan negara dan integritas teritorial Ukraina, dan pelayanan tanpa pamrih kepada rakyat Ukraina, saya memutuskan untuk menganugerahkan gelar Pahlawan Ukraina dengan penghargaan penghargaan 'Bintang Emas' kepada Ivanov Pavlo Ivanovych," imbuh pernyataan resmi dari Zelensky.

F-16 digunakan dalam operasi ofensif dan defensif. Pesawat tersebut telah digunakan untuk mencegat rudal dan pesawat nirawak Rusia selama serangan udara terhadap Ukraina. Mereka juga dapat dikerahkan untuk meluncurkan rudal dan bom ke posisi pasukan Rusia di sepanjang garis depan.

Kematian Ivanov menandai hilangnya pilot F-16 kedua bagi Ukraina sejak menerima jet tempur buatan Amerika Serikat tersebut. Oleksii Mes adalah pilot F-16 Ukraina pertama yang tewas seelah pesawatnya jatuh pada Agustus lalu.

Korban Sistem Rudal S-400 Rusia

Sumber militer Ukraina mengatakan pada 12 April 2025, jet tempur F-16 Ukraina ditembak jatuh selama misi tempur oleh rudal dari sistem pertahanan permukaan-ke-udara S-400 atau kemungkinan oleh rudal udara-ke-udara R-37.

Pilihan rudal, baik pencegat berbasis darat atau senjata udara-ke-udara jarak jauh, menunjukkan adaptasi strategis Rusia dan tantangan yang dihadapi Ukraina dalam mengintegrasikan teknologi Barat yang canggih ke dalam medan perang yang brutal dan berisiko tinggi.

BBC, mengutip sumber militer Ukraina, melaporkan bahwa tiga rudal ditembakkan ke F-16, dengan satu—baik proyektil berpemandu S-400 atau pun R-37—berhasil menghantam jet tempur tersebut.

Pejabat Ukraina telah mengesampingkan kemungkinan adanya tembakan dari pihak sendiri, dengan menekankan bahwa tidak ada sistem pertahanan udara Ukraina yang aktif di area tempat insiden itu terjadi.

Sementara itu, Kementerian Pertahanan Rusia mengeklaim pesawat Ukraina itu terkena rudal permukaan-ke-udara, meskipun tidak memberikan rincian spesifik tentang sistem yang terlibat.

Kurangnya bukti konklusif menyisakan pertanyaan terbuka tentang senjata yang sebenarnya, tetapi kedua sistem yang sedang dibahas menawarkan jendela ke dalam persaingan teknologi dan taktis yang berlangsung di langit Ukraina.

S-400 Triumf, yang dikenal NATO sebagai SA-21 Growler, merupakan landasan jaringan pertahanan udara Rusia. Dikembangkan oleh NPO Almaz Rusia pada tahun 1990-an sebagai evolusi dari keluarga S-300 sebelumnya, S-400 mulai beroperasi pada tahun 2007 dan sejak itu telah menjadi salah satu sistem rudal permukaan-ke-udara tercanggih di dunia.

Topik Menarik