Sutradara No Other Land Bagikan Video Serangan Pemukim Israel terhadap Warga Palestina
Yuval Abraham, salah satu sutradara Israel dari film dokumenter pemenang Academy Award Oscar, No Other Land, menyoroti serangan pemukim Israel lainnya yang melukai parah seorang anak laki-laki Palestina berusia 17 tahun di daerah Masafar Yatta di Tepi Barat.
Abraham sebelumnya telah mendapat permintaan maaf dari Academy karena tidak menyebutkan nama Hamdan Ballal dalam pernyataan menyusul pemukulan rekan sutradara Palestina-nya oleh pemukim Israel selama serangan di rumahnya dan penangkapan berikutnya oleh pasukan Israel.
Dalam posting di media sosial, Abraham yang mengkritik Academy Award ketika tidak menyebutkan nama Ballal, menggambarkan serangan kejam terhadap remaja Palestina itu sebagai "pogrom".
Pertengkaran Trump dan Zelensky Picu Perpecahan NATO Makin Memburuk, Berikut 3 Penyebabnya
"Qusai, 17 tahun, bukanlah pemenang Oscar, jadi orang-orang tidak akan mendengarnya, tetapi ini adalah video pemukim bertopeng yang memukulinya dengan batang logam sementara ibunya berteriak di latar belakang," ujar dia.
Rekaman video yang diperoleh kantor berita AP dan didukung kesaksian dari para saksi Palestina membantah pernyataan resmi pasukan Israel setelah para pemukim Israel menyerang satu desa Palestina di selatan Tepi Barat yang diduduki pada hari Jumat (28/3/2025).
Rekaman dari satu kamera menunjukkan kendaraan melaju kencang ke tepi desa Jinba. Sejumlah pemukim keluar dan berlari keluar dari bingkai saat teriakan para wanita Palestina terdengar.
Banyak pemukim bertopeng dan tiga orang membawa tongkat pemukul atau tongkat, dengan satu orang bersenjata senapan serbu.
Satu orang terlihat melempar batu, lalu membungkuk untuk mengumpulkan lebih banyak batu.
Warga Palestina Oula Awad mengatakan kepada AP bahwa para pemukim mendekati rumahnya antara pukul 8 pagi dan 9 pagi saat putranya, Qusai, 17 tahun, dan suaminya, Aziz, 63 tahun, sedang mencuci untuk mempersiapkan salat Ramadan.
Dalam rekaman keamanan yang diambil dari kamera kedua, para pemukim terlihat mengerumuni remaja tersebut.
Seorang pemukim mulai memukulnya dengan tongkat saat dia mencoba melarikan diri. Pemukim lainnya memukul kepalanya dengan batu, membuatnya jatuh ke tanah.
Empat pemukim kemudian menendang dan memukulinya sebelum melarikan diri. Lima warga Palestina masih dirawat di rumah sakit setelah serangan itu.
Setelah insiden itu, polisi kolonialis Israel mengatakan mereka menangkap 22 warga Palestina dari desa tersebut atas dugaan pelemparan batu dan membawa mereka untuk penyelidikan lebih lanjut.
Polisi rezim apartheid Israel menuding warga Palestina telah menyerang dua penggembala pemukim di dekatnya, yang menyebabkan mereka terluka ringan.