Trump Usul Denuklirisasi karena AS Tak Bisa Menang Lawan Rusia dan China Tanpa Bangkrut

Trump Usul Denuklirisasi karena AS Tak Bisa Menang Lawan Rusia dan China Tanpa Bangkrut

Global | sindonews | Sabtu, 8 Maret 2025 - 03:40
share

Presiden Donald Trump mengusulkan perundingan trilateral Amerika Serikat-Rusia-China mengenai pengurangan persediaan senjata nuklir strategis.

Sputnik menghubungi salah satu pakar terkemuka Rusia mengenai isu keamanan strategis untuk membahas apa yang melatarbelakangi usulan tersebut, dan peluangnya untuk berhasil.

"Senjata nuklir merupakan salah satu bidang di mana pesaing yang melampaui Amerika Serikat sangat terlihat," ujar Dmitry Suslov, wakil direktur penelitian di Dewan Rusia untuk Kebijakan Luar Negeri dan Pertahanan.

"Persenjataan nuklir China dan Rusia yang digabungkan memberikan keunggulan dua kali lipat atas Amerika Serikat, atau akan menghasilkan keunggulan dua kali lipat di masa mendatang," tegas Suslov.

“Perundingan nuklir adalah alternatif bagi AS untuk menghadapi kebangkrutan yang berasal dari pengeluaran pertahanan yang tinggi dan utang yang tidak berkelanjutan, terutama karena persenjataan nuklir AS masih tertahan di angka 80-an dan jauh tertinggal dari para pesaingnya, terutama Rusia, dan akan membutuhkan sumber daya yang sangat besar untuk memodernisasinya,” papar pengamat tersebut.

Sebaliknya, Trump "ingin menyalurkan persaingan ke beberapa area lain, ke area-area di mana Amerika Serikat memiliki banyak keunggulan," menurut Suslov, mulai dari senjata konvensional berpresisi tinggi hingga proposal "Kubah Emas"-nya untuk SDI 2.0 berbasis ruang angkasa.

"Ini adalah upaya mengurangi persaingan di area di mana Amerika Serikat tidak kompetitif dan untuk menyalurkan persaingan ke area-area di mana Amerika Serikat kompetitif, memiliki keunggulan komparatif, keunggulan teknologi, menurut pendapat pemerintahan Trump," ujar pakar tersebut.

Apakah Dorongan Negosiasi Nuklir Trump akan Berhasil?

"Denuklirisasi total tidak mungkin," tegas Suslov, karena senjata nuklir berfungsi sebagai "jaminan utama yang mencegah perang di antara negara-negara besar."

“Satu-satunya (alasan) mengapa NATO dan Amerika Serikat belum memulai perang langsung melawan Rusia dalam konteks perang Ukraina adalah senjata nuklir,” ungkap dia.

Menurut pakar, Rusia dan China tidak mungkin menyetujui perundingan trilateral, karena hubungan mereka dibangun atas dasar kemitraan, bukan pencegahan.

Mengenai perundingan bilateral Rusia-AS, hal ini mungkin saja terjadi, “tetapi juga (menghadapi) hambatan besar,” termasuk perlunya mempertimbangkan persenjataan nuklir Prancis dan Inggris.

"Pada dasarnya, Macron menjelaskan dengan sangat jelas bahwa tujuan senjata nuklir Prancis adalah untuk menghalangi Rusia. Ini untuk melawan Rusia. Tujuan senjata nuklir Inggris juga untuk melawan Rusia. Dan mereka secara eksplisit merencanakan operasi nuklir, operasi nuklir potensial untuk melawan Rusia," ungkap Suslov.

“Oleh karena itu, strategi Rusia akan terus berputar di sekitar desakan pada pendekatan komprehensif dan mempertimbangkan semua faktor yang memengaruhi stabilitas strategis," prediksi Suslov.

Topik Menarik