Eks Analis CIA: Zelensky Selesai sebagai Pemimpin Ukraina dan Harus Disingkirkan

Eks Analis CIA: Zelensky Selesai sebagai Pemimpin Ukraina dan Harus Disingkirkan

Global | sindonews | Minggu, 2 Maret 2025 - 06:18
share

Mantan analis CIA John Kiriakou menilai Volodymyr Zelensky selesai sebagai pemimpin Ukraina dan harus disingkirkan.

Penilaian itu menyusul pertengkaran verbal antara Zelensky dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump di Gedung Putih pada hari Jumat waktu Washington.

Pertemuan itu menjadi panas ketika Zelensky menolak permintaan Trump untuk merundingkan perdamaian dengan Rusia, yang menyebabkan Trump menuduhnya tidak tahu terima kasih dan tidak mau mengakhiri konflik.

Akibatnya, Zelensky meninggalkan Gedung Putih sebelum waktunya, tanpa menandatangani perjanjian yang akan memberikan hak AS atas mineral tanah langka Ukraina. Konferensi pers bersama yang direncanakan juga dibatalkan.

“Untuk semua maksud dan tujuan, Zelensky selesai. Saya tidak akan terkejut jika dalam tiga bulan Zelensky tinggal di London atau tempat semacam itu,” kata Kiriakou.

Dia mencatat bahwa Zelensky, yang, merujuk pada darurat militer, menolak untuk mengundurkan diri setelah mandat presidennya berakhir tahun lalu. “Harus disingkirkan karena dia terus menjadi penghalang bagi perdamaian,” ujarnya.

“Anda tahu, mereka memiliki ketentuan ini dalam konstitusi Ukraina di mana mereka tidak harus mengadakan pemilihan umum selama masa darurat militer...Mungkin sudah waktunya untuk mempertimbangkannya lagi, menyingkirkannya, dan memilih seseorang yang dapat bernegosiasi dengan itikad baik dengan pemerintah Rusia,” saran analis CIA tersebut.

Kiriakou mencatat bahwa tanpa dukungan Washington, yang secara efektif hilang dari Kyiv ketika Zelensky memusuhi Trump pada hari Jumat, konflik Ukraina dapat dianggap “berakhir”.

“[Zelensky] tidak dapat mengandalkan NATO… jika AS menarik diri. Dan tampaknya AS kini tengah dalam proses menarik diri. Konflik telah berakhir. Sudah selesai. Inilah kenyataan saat ini,” paparnya, yang dilansir dari Russia Today, Minggu (2/3/2025).

Zelensky sebelumnya menepis kemungkinan untuk mengundurkan diri. Dalam wawancara dengan Fox News setelah pertemuan dengan Trump, dia menanggapi seruan dari Senator AS Lindsey Graham untuk mengundurkan diri dan mengirim seseorang yang dapat bekerja sama dengan AS.

Zelensky menyatakan dia tidak akan melakukan itu kecuali diminta oleh rakyat Ukraina.

Menurut Kiriakou, kehilangan dukungan dari tokoh pro-Kyiv seperti Graham merupakan tanda lain bahwa masa jabatan Zelensky sebagai pemimpin telah berakhir, begitu pula konflik itu sendiri.

“Di Kongres AS, kami memiliki pekerja keras dan kami memiliki kuda pertunjukan. Dan Lindsey Graham adalah kuda pertunjukan. Jadi, ketika Anda kehilangan Lindsey Graham, Anda telah kalah dalam perang. [Itu] adalah pesan kepada Volodymyr Zelensky bahwa sudah waktunya untuk berhenti,” kata analis tersebut.

Topik Menarik