Terungkap, Zelensky Tercengang Diusir dari Gedung Putih usai Bertengkar dengan Trump
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan delegasinya ternyata diusir dari Gedung Putih setelah pertengkaran sengit dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Wakil Presiden JD Vance pada hari Jumat waktu Washington.
Pengusiran itu diungkap Penasihat Keamanan Nasional AS Mike Waltz.
Pertengkaran itu terjadi selama pertemuan yang dimaksudkan untuk menyelesaikan perjanjian mineral tanah langka antara Amerika Serikat dan Ukraina.
Diskusi memburuk ketika Zelensky bersikeras bahwa Trump seharusnya lebih mendukung Kyiv daripada tetap netral untuk memediasi kesepakatan damai dengan Moskow.
Trump menuduh Zelensky tidak berterima kasih atas dukungan Amerika dan tidak mau memberikan konsesi yang diperlukan untuk mengakhiri konflik, sementara Vance mengkritiknya karena kurangnya diplomasi.
Dalam wawancara dengan Breitbart News pada hari Sabtu (1/3/2025), Waltz mengatakan: "Pemimpin pembuat kesepakatan tahu kapan harus meninggalkan kesepakatan yang buruk atau negosiasi yang buruk."
Dia menceritakan bagaimana dia dan Menteri Luar Negeri Marco Rubio menyampaikan sentimen Trump kepada tim Zelensky.
"Mereka tercengang. Saya tidak tahu bagaimana mereka berpikir itu bisa berlanjut setelah episode yang sangat publik seperti itu dengan seluruh dunia menonton," kenang Waltz.
"Itu benar-benar timnya—dan seperti yang Anda lihat dari duta besarnya, dia hanya meletakkan kepalanya di tangannya di tengah Oval Office—yang tahu betapa seriusnya apa yang baru saja terjadi,” bebernya."
Seorang anggota staf Gedung Putih yang tidak disebutkan namanya sebelumnya mengatakan bahwa Trump pada dasarnya mengusir Zelensky dan mengeklaim bahwa delegasi Ukraina memohon untuk mengatur ulang pertemuan, tetapi Rubio dan Waltz bersikeras mereka segera meninggalkan halaman Gedung Putih, menurut jurnalis Fox News Jacqui Heinrich.
Waltz menambahkan bahwa tim Ukraina diberitahu bahwa "kesabaran Amerika telah habis”, menggambarkan sentimen tersebut sebagai: "Bagaimana Anda datang dan menghina seseorang ketika Anda pada dasarnya memohon uang dan bantuan kepadanya?"
"Jadi kami menjelaskannya dengan tegas. Kami menjelaskan bahwa negosiasi, yang bisa menjadi hari yang fantastis bagi mereka dan negara, telah berakhir, dan sudah waktunya untuk pergi," kata Waltz.
Sementara itu, Rubio mengecam Zelensky karena "membuang-buang" waktu semua orang dengan sikapnya dan mempertanyakan niatnya yang sebenarnya terkait konflik dengan Rusia.
Dalam wawancara dengan CNN, Rubio mengatakan Zelensky "harus meminta maaf" karena mengubah pertemuan tingkat tinggi menjadi "kegagalan."
Tak lama setelah pertemuan itu, Zelensky mengakui bahwa pertemuan itu tidak berjalan dengan baik tetapi mengisyaratkan bahwa dia tidak berencana untuk meminta maaf kepada Trump.
Dalam wawancara di Fox News, dia mengeklaim: "Kita harus sangat terbuka dan sangat jujur."
Dia menyalahkan beberapa pernyataannya karena kesalahan penerjemahan tetapi akhirnya mengatakan bahwa dia tidak yakin bahwa dia melakukan sesuatu yang buruk yang menyinggung rakyat Amerika.