Heboh Beredar Video Jet Tempur Siluman Terbaru China, Apa Kehebatannya?
BEIJING, iNews.id - Video penampakan dua jet tempur terbaru generasi keenam China beredar di dunia maya pada akhir Desember lalu. Dari desainnya, kedua pesawat itu jelas berteknologi siluman.
Para pakar pertahanan pun ramai mengomentari pesawat tersebut. Mereka sepakat kedua pesawat itu berdesain siluman, meski belum bisa mengetahui fitur-fitur atau teknologinya.
Keduanya tidak memiliki ekor sirip, yang berarti tidak memiliki stabilitas vertikal guna membantu mempertahankan kendali. Pada pesawat seperti ini, stabilitas pesawat biasanya dikendalikan oleh komputer.
Hal lain yang menarik perhatian adalah desain pesawat yang berbentuk seperti berlian, dengan tiga saluran masuk udara untuk mesin, yakni dua di samping badan pesawat dan satu di atas. Konfigurasi itu sangat tidak biasa.
Kedua pesawat juga tidak memiliki sudut sayap 90 derajat yang merupakan ciri khas bentuk siluman, dirancang untuk mengurangi deteksi radar.
Pesawat China yang beredar di dunia maya itu bukanlah desain tanpa ekor sirip pertama. Pesawat pengebom siluman AS Northrop Grumman B-2 dan B-21 juga memiliki konsep yang sama. Selain itu beberapa pesawat tanpa awak, seperti Lockheed Martin RQ-170 maupun CH-buatan milik China juga tidak memiliki ekor sirip.
Euan Graham, analis senior Australian Strategic Policy Institute, menjelaskan seiring modernisasi militer China, desain tersebut menunjukkan keinginan industri penerbangan China untuk bereksperimen dan berinovasi.
“Apa pun kelebihan atau kekurangannya, tampaknya ini adalah desain yang sangat orisinal. Mereka pantas mendapat pujian untuk itu dan harus menyingkirkan rasa puas diri yang masih ada bahwa AS dan sekutunya selalu menjadi yang terdepan,” ujarnya, seperti dikutip dari Reuters.
Sementara itu Departemen Pertahanan AS (Pentagon) sudah mengetahui laporan tersebut, namun enggan banyak komentar. Disebutkan Pentagon sudah memasukkan itu dalam laporan tahunannya mengenai militer China yang dirilis bulan ini.
AS sejak beberapa tahun lalu sudah menjalankan program Next Generation Air Dominance (NGAD), yakni mengembangkan pesawat tempur generasi keenam. Namun belum jelas apakah akan ada perubahan strategi pada pemerintahan Donald Trump kelak.
