4 Negara yang Menolak Tangkap Netanyahu

4 Negara yang Menolak Tangkap Netanyahu

Global | sindonews | Rabu, 27 November 2024 - 11:01
share

Beberapa negara menyatakan tidak akan menangkap Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu meskipun ada surat perintah dari Pengadilan Kriminal Internasional (ICC).

ICC mengeluarkan surat penangkapan terhadap Netanyahu karena dituding terlibat kejahatan perang dan kejahatan kemanusiaan di Jalur Gaza.

Meski demikian, beberapa negara menolak menangkapnya. Berikut ini negara-negara yang menolak menangkap Netanyahu dan alasannya:

1. Amerika Serikat (AS)

AS secara mendasar menolak keputusan ICC dan mengkritik proses penerbitan surat perintah tersebut sebagai terburu-buru dan penuh kesalahan.

AS juga berargumen ICC tidak memiliki yurisdiksi atas pejabat Israel karena Israel bukan anggota ICC.

Selama ini AS menjadi pemasok senjata utama yang dilakukan rezim kolonial Israel untuk membantai warga Palestina di Jalur Gaza.

2. Argentina

Presiden Argentina Javier Milei menilai putusan ICC ini mengabaikan hak sah Israel untuk membela diri terhadap serangan terus-menerus oleh Hamas dan Hizbullah.

Argentina berdiri dalam solidaritas dengan Israel dan menegaskan kembali haknya untuk melindungi rakyatnya.

Argentina tidak peduli dengan fakta bahwa rezim apartheid Israel telah membunuh lebih dari 44.200 warga Palestina di Jalur Gaza secara brutal. Belum lagi pembunuhan yang dilakukan rezim Zionis itu di Lebanon.

3. Hongaria

Menteri Luar Negeri Hongaria Peter Szijjarto mengecam keputusan ICC sebagai memalukan dan tidak masuk akal.

Perdana Menteri Viktor Orban bahkan mengundang Netanyahu untuk kunjungan resmi ke Hongaria, di mana mereka akan menjamin kebebasan dan keselamatannya.

4. Paraguay

Kementerian Luar Negeri Paraguay menyesalkan keputusan ICC dan menyebutnya sebagai pelanggaran terhadap hak sah Israel untuk membela diri.

Paraguay menolak eksploitasi politik terhadap hukum internasional.

Negara-negara ini memiliki alasan masing-masing untuk menolak keputusan ICC, sering kali terkait dengan hubungan diplomatik dan politik mereka dengan Israel.

Mereka tidak peduli dengan pembantaian yang dilakukan Israel terhadap warga sipil Palestina. Sebagian besar korban tewas dan terluka di Gaza adalah wanita dan anak-anak.

Topik Menarik