Kamboja: China Akan Serahkan 2 Kapal Perang di Tengah Kekhawatiran AS jika Beijing Kuasai Teluk Thailand

Kamboja: China Akan Serahkan 2 Kapal Perang di Tengah Kekhawatiran AS jika Beijing Kuasai Teluk Thailand

Global | okezone | Jum'at, 6 September 2024 - 14:07
share

PHNOM PENH - Kamboja mengatakan pada Kamis (5/9/2024) bahwa China akan segera menyerahkan dua kapal perang untuk meningkatkan kemampuan pertahanannya. Hal ini dilakukan di tengah kekhawatiran Amerika Serikat (AS) jika Beijing akan meningkatkan pengaruh militernya di Teluk Thailand yang strategis.

Kamboja adalah sekutu dekat Beijing, dan Washington telah lama memendam kekhawatiran tentang renovasi Pangkalan Angkatan Laut Ream milik kerajaan yang didanai China.

Maly Socheata, juru bicara kementerian pertahanan Kamboja, mengatakan kepada AFP bahwa China akan mengirimkan dua korvet baru yang disebut Type 056C paling cepat tahun depan.

Dia mengatakan kapal-kapal tersebut sedang dibangun khusus untuk Kamboja, dan diharapkan akan selesai dan diberikan kepada Kamboja pada tahun 2025 atau lebih lambat.

"Satu-satunya tujuan adalah untuk memperkuat kapasitas dan kemampuan Kamboja untuk melindungi dan menjaga perdamaian, stabilitas, keamanan serta untuk mendukung operasi pencarian dan penyelamatan dan kegiatan kemanusiaan lainnya di laut," terangnya.

Tiongkok telah mendanai renovasi Pangkalan Angkatan Laut Ream, yang awalnya dibangun sebagian menggunakan dana AS.

Namun Washington mengatakan pangkalan itu dapat memberi Beijing posisi strategis utama di Teluk Thailand dekat Laut Cina Selatan yang disengketakan, yang sebagian besar diklaim Tiongkok.

Tahun lalu, pejabat Kamboja membantah dermaga baru sepanjang 363 m di Ream dimaksudkan untuk berlabuh kapal induk Tiongkok.

Socheata mengatakan "tahap pertama" perluasan pangkalan Ream telah selesai dan tahap kedua pekerjaan sedang berlangsung dan akan segera selesai.

Ia membantah bahwa Pangkalan Angkatan Laut Ream akan digunakan oleh militer asing, dengan mengatakan Kamboja tidak akan mengizinkan militer asing mana pun untuk mendirikan pangkalan di negara itu.

Topik Menarik