Joe Biden Meradang Sandera Israel Tewas: Pemimpin Hamas Akan Membayar Kejahatan Ini

Joe Biden Meradang Sandera Israel Tewas: Pemimpin Hamas Akan Membayar Kejahatan Ini

Global | okezone | Senin, 2 September 2024 - 08:58
share

GAZA Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengaku sangat marah dan hancur atas kematian enam sandera Israel yang ditawan Hamas. Seperti diketahui, Israel mengatakan pasukannya telah menemukan jenazah enam sandera di terowongan bawah tanah Rafah, Jalur Gaza.

"Para pemimpin Hamas akan membayar kejahatan ini. Dan kami akan terus bekerja sepanjang waktu untuk mencapai kesepakatan guna mengamankan pembebasan para sandera yang tersisa," katanya dalam sebuah pernyataan.

Dalam sebuah pernyataan, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan jenazah tersebut ditemukan pada Sabtu (30/8/2024) di sebuah terowongan bawah tanah di wilayah Rafah di Gaza selatan.

IDF menyebut para sandera tersebut sebagai Carmel Gat, Eden Yerushalmi, Hersh Goldberg-Polin, Alexander Lobanov, Almog Sarusi, dan Sersan Ori Danino. Kendati marah karena masalah sandera yang tewas, namun Biden menegaskan masih optimis tentang kesepakatan gencatan senjata. Hal ini diungkapkan Biden saat berbicara kepada wartawan di Rehoboth Beach, Delaware.

Negosiasi selama berbulan-bulan yang dimediasi oleh AS, Qatar, dan Mesir sejauh ini gagal mencapai kesepakatan, meskipun ada tekanan AS yang meningkat dan kunjungan berulang oleh pejabat tinggi ke wilayah tersebut.

Di tengah meningkatnya kemarahan publik, kepala federasi serikat pekerja Israel, Arnon Bar-David, pada Minggu (1/9/2024) menyerukan pemogokan umum pada Senin (2/9/2024) untuk menekan pemerintah agar menandatangani kesepakatan gencatan senjata. Selain itu mereka mengancam akan menutup bandara Ben Gurion, pusat transportasi udara utama Israel, mulai pukul 08.00 waktu setempat.

Menteri Pertahanan Yoav Gallant, yang sering berselisih dengan Netanyahu, juga menyerukan kesepakatan, dan pemimpin oposisi serta mantan Perdana Menteri (PM) Yair Lapid mendesak orang-orang untuk bergabung dalam demonstrasi di Tel Aviv.

 

Dalam upaya terakhir untuk menghentikan demonstrasi, Menteri Keuangan Bezalel Smotrich, anggota garis keras Kabinet Keamanan Israel, meminta jaksa agung untuk melarang pemogokan.

Forum Keluarga Sandera meminta Netanyahu untuk bertanggung jawab dan menjelaskan apa yang menghambat kesepakatan.

Enam sandera yang dibawa pulang pada Minggu (1/9/2024) semuanya dibunuh dalam beberapa hari terakhir, setelah bertahan hidup selama hampir 11 bulan dari penyiksaan, penyiksaan, dan kelaparan di tahanan Hamas. Penundaan dalam penandatanganan kesepakatan telah menyebabkan kematian mereka dan banyak sandera lainnya.

Kantor Netanyahu mengatakan bahwa ia telah berbicara dengan keluarga Lobanov, yang jasadnya termasuk di antara yang ditemukan, meminta maaf dan mengungkapkan duka yang mendalam.

Namun, keluarga Gat mengatakan bahwa mereka menolak untuk berbicara dengan perdana menteri dan malah meminta warga Israel untuk bergabung dalam protes."Turun ke jalan dan tutup negara sampai semua orang kembali. Mereka masih bisa diselamatkan," tulis sepupu Gat, Gil Dickmann, di X.

Topik Menarik