Jangan Abaikan! Ini Tanda-Tanda Diabetes Khusus pada Wanita
Diabetes merupakan penyakit metabolik kronis yang dapat menyerang siapa saja, tanpa memandang jenis kelamin. Namun, dalam sejumlah penelitian dan praktik medis, ditemukan bahwa pengaruh diabetes terhadap wanita memiliki karakteristik yang cukup unik dan berbeda dibanding pria.
Karena itu, sangat penting bagi perempuan untuk memahami secara mendalam mengenai tanda-tanda diabetes, potensi komplikasi yang menyertainya, serta bagaimana langkah preventif dapat dilakukan sejak dini.
Diabetes adalah kondisi medis yang ditandai oleh tingginya kadar gula dalam darah akibat gangguan pada produksi atau kerja hormon insulin. Hormon ini dihasilkan oleh pankreas dan berperan penting dalam mengontrol kadar glukosa dalam aliran darah. Ketika sistem produksi insulin terganggu, tubuh kesulitan menyeimbangkan kadar gula darah sehingga berisiko memicu diabetes.
Secara umum, diabetes dibagi menjadi empat jenis utama:
* Diabetes Tipe 1: Disebabkan oleh kerusakan autoimun pada sel pankreas yang memproduksi insulin, sehingga tubuh tidak mampu menghasilkan insulin secara memadai.
* Diabetes Tipe 2: Jenis yang paling umum, biasanya berkaitan erat dengan gaya hidup tidak sehat, seperti kurang aktivitas fisik dan pola makan buruk. Kondisi ini menyebabkan resistansi insulin, di mana sel tubuh menjadi kurang sensitif terhadap insulin.
* Diabetes Tipe 3: Terkait dengan penyakit Alzheimer, kondisi ini muncul akibat resistansi insulin dalam otak yang berdampak pada fungsi dan regenerasi sel otak.
* Diabetes Gestasional: Hanya terjadi selama masa kehamilan akibat pengaruh hormon plasenta yang mengganggu produksi insulin. Meski bersifat sementara, kondisi ini tetap harus diawasi ketat karena dapat membahayakan ibu dan janin.
Perbedaan Diabetes pada Wanita dan Pria
Walaupun pria lebih banyak tercatat menderita diabetes, angka kematian akibat komplikasi penyakit ini justru lebih tinggi pada wanita. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan fisiologis dan hormonal yang membuat wanita lebih rentan terhadap dampak serius dari diabetes.
Di sisi lain, perempuan cenderung kurang mendapatkan deteksi dini serta pengobatan intensif terkait kondisi metabolik, yang membuat komplikasi lebih sulit diidentifikasi dan diatasi.
Tanda-Tanda Diabetes yang Spesifik Dialami Wanita
Meskipun banyak gejala diabetes yang bersifat umum, ada beberapa ciri yang lebih khas dan sering muncul pada wanita menurut Dokter Spesialis Penyakit Dalam Primaya Hospital Karawang, seperti:
* Infeksi Jamur Berulang
Kadar gula darah yang tinggi menciptakan lingkungan ideal bagi pertumbuhan jamur, khususnya jamur candida. Ini dapat memicu infeksi pada area mulut dan organ intim wanita. Infeksi di vagina ditandai oleh rasa gatal, keputihan berlebih, dan nyeri saat berhubungan seksual. Sementara infeksi di mulut tampak seperti lapisan putih pada lidah atau rongga mulut.
* Infeksi Saluran Kemih (ISK)
Wanita dengan diabetes lebih berisiko mengalami ISK karena kadar gula yang tinggi mendukung pertumbuhan bakteri. Gejalanya meliputi rasa nyeri saat buang air kecil, sensasi terbakar, serta urin yang keruh atau berdarah.
* Fluktuasi Gula Darah Selama Menstruasi
Hormon yang berfluktuasi menjelang menstruasi dapat memengaruhi kadar gula darah. Wanita dengan diabetes sering mengalami lonjakan gula darah dua minggu sebelum menstruasi, yang membuat pengelolaan diabetes semakin kompleks.
* Risiko Penyakit Jantung Lebih Tinggi
Setelah memasuki masa menopause, kadar hormon estrogen menurun drastis dan meningkatkan kerentanan terhadap penyakit jantung. Sayangnya, gejala serangan jantung pada wanita sering kali tidak khas, sehingga sulit didiagnosis secara tepat waktu.
* Penurunan Libido
Kadar gula darah yang tidak stabil dapat menyebabkan vagina menjadi kering, sehingga wanita merasa tidak nyaman atau bahkan sakit saat berhubungan intim. Kondisi ini turut menurunkan gairah seksual secara keseluruhan.
Faktor Penyebab Diabetes pada Wanita
Pada dasarnya, pemicu diabetes pada wanita tidak jauh berbeda dengan pria. Gangguan produksi dan fungsi hormon insulin menjadi akar dari penyakit ini. Namun, perubahan hormonal yang dialami wanita selama menstruasi, kehamilan, hingga menopause dapat memperparah kondisi dan memperumit penanganan.
* Tipe 1: Dipicu oleh gangguan autoimun yang menyerang sel beta di pankreas.
* Tipe 2: Disebabkan oleh kebiasaan hidup tidak sehat seperti pola makan buruk, kurang olahraga, dan kelebihan berat badan.
* Tipe 3: Berkaitan dengan resistansi insulin pada sistem saraf pusat, khususnya di otak.
* Gestational: Dipicu oleh hormon kehamilan yang menghambat kerja insulin, tapi biasanya akan membaik setelah melahirkan.
Memahami ciri-ciri diabetes pada wanita bukan hanya soal mengenali gejala fisik semata, tetapi juga soal kesadaran akan potensi risiko jangka panjang yang mungkin tidak langsung terlihat. Pemeriksaan kesehatan rutin, menjaga pola makan yang seimbang, aktif bergerak, dan memantau kadar gula darah secara berkala adalah langkah-langkah penting dalam mencegah serta mengelola diabetes dengan efektif, khususnya bagi para wanita.