Tinggi Peminat, Jurusan Ilmu Komunikasi UNJ Jadi Prodi Terketat di SNBP 2025
Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum Universitas Negeri Jakarta (Prodi Ilmu Komunikasi FISH UNJ) berhasil menempati posisi pertama sebagai prodi terketat dalam Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025. Kepala Kantor Humas dan Informasi Publik UNJ Syaifudin mengatakan, dengan jumlah pendaftar mencapai 1.429 orang dan hanya 16 yang diterima, tingkat keketatan prodi Ilmu Komunikasi UNJ mencapai 1,12 persen.
"Hal ini menunjukkan tingginya minat dan persaingan di kalangan calon mahasiswa untuk masuk ke prodi ini," katanya di Jakarta, Selasa (18/3/2025).
Sementara itu, di kategori Prodi vokasi, Prodi Seni Kuliner dan Pengolahan Jasa Makanan Fakultas Teknik UNJ menempati urutan ketujuh dari sepuluh prodi terketat di SNBP 2025. Prodi ini menerima 571 pendaftar dan hanya 12 orang yang diterima, dengan tingkat keketatan sebesar 2,10 persen.
Kedua prodi ini mencerminkan tren minat yang tinggi di kalangan calon mahasiswa terhadap bidang komunikasi dan kuliner, yang semakin berkembang dan memiliki prospek karier yang menjanjikan.
Sementara itu UNJ sejak 14 Agustus 2024, melalui Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2024 Tentang Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum Universitas Negeri Jakarta resmi menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH).
Perubahan status PTNBH ini menunjukan kesiapan UNJ menjadi katalisator perubahan, memperkuat kolaborasi, dan membawa kemajuan di berbagai bidang riset dan inovasi, sehingga UNJ dapat bersaing di tingkat nasional dan internasional dengan lebih adaptif, inovatif, dan mandiri.
Pada kesempatan ini, Prof. Komarudin selaku Rektor UNJ menjelaskan bahwa ada empat hal yang menurutnya harus menjadi perhatian pasca UNJ menjadi PTNBH.
Pertama, Menghadirkan kepemimpinan transformasional, adaptif, dan kolaborasional hingga level Unit. Kedua, Transformasi SDM UNJ menjadi Human Capital dan Intellectual Capital. Ketiga, Penataan Kelembagaan SDM secara lincah, tanggap, dan keberlanjutan dari hulu ke hilir.
"Keempat, Komitmen untuk menghubungkan Inovasi Tri dharma Perguruan Tinggi dengan benefit bagi universitas, masyarakat, bangsa dan negara yang sejalan dengan innovation for society," jelasnya.
Prof. Komarudin juga menambahkan bahwa ada beberapa strategi untuk mencapai SDM UNJ khususnya dengan kapasitas, kinerja, dan rekognisi yang unggul dan berkualitas. Pertama, Menciptakan Budaya dan Akuntabilitas Kerja Yang Unggul, melalui Penguatan mentorship keahlian, Penguatan forum diskusi kepakaran, Penguatan kapasitas dosen dalam melakukan penelitian dan pengabdian masyarakat.
Selanjutnya dilanjutkan dengan Sertifikasi kompetensi dosen dan tenaga kependidikan; dan Asesmen SDM. Kedua, Sustainability SDM, melalui: Rekrutmen SDM unggul dan berkualitas (dosen maupun tenaga kependidikan), Pengembangan karier dosen dan tenaga kependidikan, Staff mobility dan restrukturisasi penempatan dan beban kerja dosen dan tenaga kependidikan.
Ketiga, Penguatan Kelembagaan dan Profesionalitas SDM Berbasis IT, melalui penguatan perencanaan, pengukuran, pelaporan, monitoring, dan evaluasi kinerja secara berkualitas dan berkala sesuai dengan tugas dan fungsinya. Keempat, Penguatan Pusat Talenta-Prestasi Mahasiswa dan Alumni, melalui optimalisasi keberadaan wadah talenta, pusat bimbingan karir, P3KP, dan IKA Alumni UNJ.
Menurut Prof Komarudin Rektor UNJ mengatakan bahwa dalam mencapai hal tersebut, paling tidak memerlukan beberapa upaya. Pertama, prinsip konsistensi, yakni kesesuaian dari awal hingga akhir, kesesuaian antara perencanaan hingga target (goal).
Kedua, prinsip sinkronisasi, yaitu sinergitas keseluruhan dari niat, proses yang dilalui hingga cara yang digunakan. Ketiga, prinsip kolaborasi, yaitu bersama-sama, gotong royong dalam mewujudkan harapan dan cita-cita. Keempat, prinsip keberlanjutan (sustainability) yakni ketersambungan satu dengan yang lainnya, hari ini dan hari esok, maka janganlah kita memutus salah satu fitrah kehidupan ini.
Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, dan Sistem Informasi UNJ Prof. Dr. Fahrurrozi menambahkan, hal lain juga dengan perubahan UNJ menjadi PTNBH membawa semangat pendidikan yang edukatif dan transformatif. Hal ini sesuai dengan motto UNJ, yaitu “Intelligentia – Dignitas”, yang artinya mencerdaskan dan memartabatkan.
Melalui semangat pendidikan yang edukatif dan transformatif ini, diharapkan lulusan UNJ tidak hanya kompeten, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat dengan nilai-nilai moral, etika, dan keterampilan sosial yang terbentuk pada diri lulusan UNJ.
Pendidikan yang edukatif ini merupakan pendidikan yang benar-benar memberikan nilai pembelajaran yang bermanfaat bagi para mahasiswa.
Sementara Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni Prof. Dr. Ifan Iskandar menambahkan, pendidikan transformatif berkaitan dengan pendekatan pendidikan yang tidak hanya mentransfer pengetahuan, tetapi juga mengubah cara berpikir, sikap, dan perilaku mahasiswa.
"Tujuan utamanya adalah membentuk individu yang kritis, reflektif, dan mampu membawa perubahan positif dalam masyarakat. Diharapkan lulusan UNJ dapat memiliki kompetensi akademik dan profesional, berpikir kritis dan kreatif, adaptif dan fleksibel, memiliki soft skills yang kuat, berorientasi pada inovasi, dan beretika serta berkarakter baik," pungkasnya.