Putri Diana Rahasiakan Jenis Kelamin Pangeran Harry dari Raja Charles yang Ingin Anak Perempuan
Putri Diana dikabarkan sengaja merahasiakan jenis kelamin Pangeran Harry saat hamil karena mengetahui bahwa Raja Charles III sangat menginginkan seorang anak perempuan. Fakta ini terungkap dalam buku biografi Diana: Her True Story yang ditulis oleh Andrew Morton pada 1992.
Buku itu juga menyoroti pernikahan Putri Diana yang tidak bahagia dengan Raja Charles III. Diana mengaku bahwa ia telah mengetahui sejak awal bahwa anak keduanya, Pangeran Harry adalah laki-laki berdasarkan hasil pemindaian medis, tetapi ia memilih untuk tidak memberi tahu suaminya.
“Saya tahu Harry akan berjenis kelamin laki-laki karena saya melihatnya di hasil pemindaian,” kata Diana dilansir dari Daily Mail, Minggu (16/3/2025).
"Charles selalu menginginkan anak perempuan. Dia menginginkan dua anak, dan dia menginginkan anak perempuan. Aku tahu Harry adalah laki-laki, dan aku tidak memberitahunya,” tambahnya.
Foto/Getty ImagesLirik Lagu Rapopo - Soimah ft AKSA 789: Rapopo Ra Mbok Anggep, Delok Wae Liyo Dino Aku Yakin Isoh
Hal ini karena suaminya sudah sejak lama berharap memiliki seorang putri setelah kelahiran Pangeran William pada 1982. Saat akhirnya Harry lahir pada September 1984, respons pertama Charles pun terkejut. “Ya Tuhan, itu laki-laki dan dia bahkan berambut merah,” ucap Charles.
Keinginan Charles untuk memiliki anak perempuan semakin terlihat dalam momen pembaptisan Harry, ketika ia dikabarkan mengatakan kepada ibu Diana, Frances Kydd, bahwa ia merasa sangat kecewa karena bayi yang lahir ternyata bukan perempuan.
“Kami sangat kecewa. Kami pikir bayinya akan perempuan,” ungkap Charles.
Diana mengenang bahwa ibunya membalas pernyataan Charles dengan tegas, mengingatkan bahwa ia seharusnya bersyukur memiliki anak yang lahir sehat dan normal. Namun, menurut Diana, sejak saat itu hubungan mereka semakin renggang, dan Charles mulai bersikap lebih dingin terhadapnya.
“Ibu mematahkan kepalanya sambil berkata, ‘Kamu seharusnya sadar betapa beruntungnya kamu memiliki anak yang normal’. Sejak hari itu semua pintu ditutup, dan itulah yang dilakukannya saat ada orang yang membalasnya,” beber Diana.
Ketegangan dalam rumah tangga mereka terus berlanjut hingga akhirnya pernikahan Diana dan Charles berakhir dengan perceraian pada 1996. Perceraian ini terjadi kurang dari setahun setelah wawancara terkenal Diana dalam program BBC Panorama.
Di mana ia secara terbuka mengungkap bahwa pernikahannya tidak hanya melibatkan dirinya dan Charles, tetapi juga orang ketiga, yakni Camilla Parker Bowles alias Ratu Camilla. Diana juga menegaskan bahwa ia mengetahui perselingkuhan suaminya selama bertahun-tahun.
Setahun setelah perceraian mereka, Diana meninggal dunia dalam kecelakaan mobil tragis di Paris pada Agustus 1997. Kini, bertahun-tahun setelah kematian ibunya, Harry masih sering mengingat kembali pengalaman hidup Diana, terutama dalam konteks perlakuan media terhadap dirinya dan istrinya, Meghan Markle.
Dalam sebuah pernyataan baru-baru ini, Harry menuduh media telah menjalankan kampanye propaganda terhadap Meghan, yang ia samakan dengan tekanan besar yang pernah dialami ibunya saat masih hidup sebagai anggota keluarga kerajaan.
10 Tahun MUFFEST+, Konsisten Usung Sustainable Lifestyle dan Majukan Modest Fashion Indonesia
Dalam film dokumenter Harry & Meghan: An African Journey, Meghan juga mengakui bahwa tahun pertamanya sebagai anggota kerajaan terasa sangat berat baginya, mengingat tekanan dari publik dan pers yang terus mengawasi setiap langkahnya.