5 Fakta Fidya Kamalindah Atlet Taekwondo yang Disebut Hilang 10 Tahun Muncul ke Publik, Ungkap Sikap Kasar sang Ayah
Atlet taekwondo asal Kota Bandung, Fidya Kamalindah, akhirnya muncul ke hadapan publik setelah sebelumnya dilaporkan hilang selama 10 tahun oleh orangtuanya. Namun, fakta yang terungkap menunjukkan bahwa Fidya bukanlah korban penculikan, melainkan pergi dari rumah.
Fidya, yang kini berusia 30 tahun akhirnya membuka suara untuk memberikan klarifikasi terkait berita yang berkembang. Dalam sebuah video yang diunggah oleh salah satu pemilik akun TikTok, @ryuki.janessa, ia menjelaskan alasan di balik menghilangnya selama 10 tahun.
Dalam video tersebut, Fidya mengungkapkan bahwa dirinya kerap mengalami kekerasan yang dilakukan oleh sang ayah. Hingga akhirnya ia memutuskan untuk meninggalkan rumah atas keinginannya sendiri, tanpa adanya paksaan dari siapapun
1. Kronologi Kejadian
Pada tahun 2015, sepasang suami istri, Hindarto (59) dan Khodijah Dede Indriany (50), melaporkan bahwa mereka telah kehilangan anaknya selama 10 tahun. Laporan ini menarik perhatian publik dan menjadi perbincangan di media sosial. Namun, tak lama setelah berita tersebut viral, sang anak akhirnya angkat bicara dan membantah klaim kedua orang tuanya.
Melalui sebuah unggahan di TikTok, Fidya Kamalinda mengungkapkan bahwa laporan tersebut merupakan fitnah. Ia menegaskan bahwa kepergiannya dari rumah bukan karena hilang, melainkan keputusan yang diambilnya akibat tidak tahan dengan perlakuan kasar yang diterimanya dari sang ayah.
“Saya mau bilang kalau itu adalah fitnah, saya keluar dari rumah atas dasar keinginan saya sendiri yang sudah saya tahan sejak lama sekali,” ungkap Fidya Kamalinda di salah satu akun TikTok @ryuki.janessa, yang dikutip pada Jumat (14/3/2025).
2. Ungkap Sikap Kasar Ayah
Sejak usia lima tahun, ia kerap mengalami perlakuan kasar seperti dijambak, diseret dan ditendang oleh sang ayah dan kekerasan tersebut berlanjut hingga ia tumbuh dewasa.
Menurut Fidya, faktor ekonomi menjadi alasan utama di balik perlakuan ayahnya. Kedua orangtuanya sangat bergantung kepadanya, terutama dalam hal finansial. Setiap kali ia memenangkan perlombaan taekwondo, hadiah uang yang diperolehnya selalu diserahkan kepada orangtuanya.
Selain itu, Fidya juga menyebut bahwa keluarganya juga tinggal bersama orang asing yang kerap ikut campur dalam urusan keluarganya. Keberadaan orang tersebut semakin memperkeruh keadaan, hingga akhirnya Fidya memutuskan untuk pergi dan tidak ingin kembali.
3. Sudah Menikah
Fidya Kamalinda meninggalkan rumah di usia 21 tahun, sebelum pergi ia telah memiliki tabungan yang cukup untuk bertahan hidup. Setelah keluar dari rumah, Fidya bertemu dengan seseorang yang menerimanya apa adanya, lalu menikah secara sah dimata hukum dan dikaruniai seorang anak.
Dalam keterangannya, Fidya membantah anggapan bahwa ia "hilang" selama 10 tahun. Menurutnya, ia dan kedua orang tuanya sebenarnya telah beberapa kali bertemu dalam beberapa tahun terakhir.
4. Sempat Mediasi Beberapa Kali
Salah satu pertemuan terjadi saat ia hamil empat bulan, pada saat itu ia dipanggil ke Polda Jawa Barat untuk menjalani mediasi. Namun, sayangnya, proses mediasi tersebut tidak berjalan dengan lancar dan memakan waktu berbulan-bulan tanpa hasil yang memuaskan.
Pertemuan lainnya terjadi ketika anaknya berusia tiga tahun, kali ini di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Bandung. Namun, menurut Fidya, pertemuan itu berakhir dengan keributan karena orangtuanya berteriak-teriak seolah tidak menerima dengan perlakuan sang anak.
Fidya menduga alasan mereka teriak-teriak karena orangtuanya ingin memisahkannya dari anaknya. Situasi ini akhirnya membuatnya kembali ke rumah dan membuatnya berpisah dengan sang buah hati.
Ketika ia berhasil dibawa ke rumah, Fidya diperlakukan dengan tidak baik. Ia menjelaskan bahwa sang ayah memanggil nama hewan peliharaan dengan sebutan nama anaknya. Karena Fidya sudah tak tahan lagi akhirnya ia memutuskan untuk kembali kabur.
Fidya juga mengaku sering dibawa ke dukun sebelum bertanding dalam kejuaraan Taekwondo. Ia dimandikan dengan bunga, diberi air yang telah diberi doa, dan dijampi-jampi sebelum bertanding.
Fidya juga menceritakan bahwa suaminya pernah diam-diam menemui ayahnya dengan harapan bisa berdamai. Namun, yang terjadi justru sebaliknya. Ayahnya datang bersama beberapa orang dan melakukan tindakan kekerasan hingga mengalami gagar otak.
5. Ingin Masalah Diselesaikan
Di akhir klarifikasinya, Fidya menegaskan bahwa ia ingin masalah ini diselesaikan dengan baik tanpa semakin diperumit. Ia mengaku lelah dengan semua permasalahan yang terjadi. Ia juga menyampaikan permintaan maaf karena permasalahan ini telah meluas ke ranah publik dan menjadi viral di media sosial.
Meski demikian, Fidya merasa sangat bersyukur atas dukungan yang diberikan oleh warganet, kerabat, dan keluarga dari pihak ibunya.
Dalam video yang diunggah oleh akun @ryuki.janessa, kolom komentar dibanjiri dengan dukungan positif dari netizen yang menyemangati dan mendoakan yang terbaik bagi Fidya.
”Kak big hug buat kamu. Aku juga punya luka dan trauma degan keluarga. Semoga kamu bahagia dengan keluargamu anakmu pantas bahagia.’ Tulis @hah**
“Teteh ada kita! kita bakalan belain.’ Tulis @pang**
“Stop mediasi teh, lanjutkan hidup teteh sama anak dan suami teteh. semoga dalam lindungan Allah.’ Tulis @sam**
“plis normalisasi orang tua gak selamanya benar dan anak gak selalu salah.” Tulis @riz**