Pererat Hubungan dengan Afsel, KJRI Cape Town Gelar Pasar Rakyat dan Festival Film Indonesia
CAPE TOWN, iNews.id - KJRI Cape Town akan menyelenggarakan Pasar Rakyat Indonesia (Indonesian Folk Market/IFM) pada 9 November 2024 di halaman KJRI. Acara dilanjutkan dengan Festival Film Indonesia yang akan berlangsung selama 3 hari di Galileo Open Air Cinema dan Labia Theatre, Afrika Sekatan (Afsel), pada 10-12 November 2024.
Selain keikutsertaan 12 vendor dari kalangan WNI dan diaspora Indonesia di Cape Town, Pasar Rakyat Indonesia kali ini akan diikuti sejumlah perusahaan, pemerintah provinsi dan lembaga. Mereka adalah DKI Jakarta, Bali Tourism Promotion (Indonesia Tourism), Indofood, 4. Kalbe Internasional, Council of Palm Oil Producing Countries, ITPC Johannesburg, Batik Chic, Koperasi Universitas Trisakti yang membawahi lebih dari 1000 UKM, Tirta Ayu Spa, serta BCAP Logistics (produk Geliga and Cap Lang)
Pasar Rakyat Indonesia ini akan menjadi yang ke-3 kalinya. Sebelumnya, Pasar Rakyat pertama diselenggarakan pada 14 Oktober di halaman KJRI. Acara ini berlangsung sukses, dihadiri 4.695 pengunjung dan banyak produk makanan serta sejumlah produk habis terjual.
Pasar Rakyat ke-2 di Mossel Bay atas undangan pemerintah Mossel Bay dan sukses. Hal ini juga sebagai wujud konkret kerja sama budaya Mossel Bay yang memiliki kerja sama Sister City dengan Denpasar. MoU Sister City telah diperbaharui pada tahun lalu.
Pada 28 Oktober 2024, Konjen RI Cape Town Tudiono didampingi Konsul Pensosbud Daddy Yuliansyah telah diwawancara radio setempat yaitu Voice of the Cape terkait kedua gawe besar tersebut.
"Pasar Rakyat Indonesia telah tumbuh tidak hanya menjadi Perayaan Budaya dan Promosi Produk Indonesia namun juga menjadi perayaan dan simbol "Special Bond" antara Cape Town Afsel dengan Indonesia," ujar Konjen RI.
Kegiatan ini akan dijaga dan diteruskan sebagai perekat hubungan kedua bangsa. Hubungan Cape Town Afsel dengan Indonesia secara historis sosio-kultural sangat dalam terbangun sejak abad ke-16 dengan kedatangan sejumlah ulama pejuang Indonesia yang diasingkan pemerintah penjajah Belanda karena perlawanannya terhadap penjajahan. Di antaranya Syekh Yusuf lengkapnya Syekh Yusuf Abul Mahasin Tajul Khalwati Al-Makasari Al-Bantani (3 Juli 1626 – 23 Mei 1699).
Dia digelari Tuanta Salamaka ri Gowa (tuan guru penyelamat kita dari Gowa) di kalangan rakyat Sulawesi Selatan. Syekh Yusuf merupakan penyebar syiar Islam pertama di Afsel.