Kapan Waktu Terbaik Mengurangi Kafein? Waspadai Efek Negatif Jangka Panjang
JAKARTA - Kafein merupakan salah satu zat yang paling banyak dikonsumsi di dunia. Biasanya, kafein ditemukan dalam kopi, teh, minuman ringan, minuman berenergi, makanan dan bahkan obat-obatan tertentu.
Uniknya, kafein menjadi semakin banyak dikomsumsi tanpa disadari. Ini yang harus menjadi perhatian, meskai para ahli mengakui berapa banyak jumlah kafein yang harus dikonsumsi, hal itu tergantung pada beberapa faktor, seperti kesehatan pribadi, efek jangka panjang kafein dan kebiasaan individu.
Baca Juga: 8 Ciri-ciri Tubuh Kelebihan Kafein yang Harus Diwaspadai
Dikutip marca, tidak semua orang perlu menghentikan kafein dari kehidupan mereka. Faktanya, penelitian telah menunjukkan banyak manfaat dari konsumsi kafein dalam jumlah sedang, seperti peningkatan konsentrasi dan suasana hati, serta kemungkinan pengurangan risiko penyakit neurodegeneratif pada orang dewasa yang lebih tua.
5 Potret Nikita Mirzani Tebar Pesona ke Pembalap MotoGP di Mandalika, Pria Terakhir Pacar Baru?
Namun, konsumsi berlebihan atau ketergantungan dapat memiliki efek negatif jangka panjang. Hanya saja, jika Anda telah memutuskan untuk mengurangi atau berhenti mengonsumsi kafein, berikut beberapa kiat yang direkomendasikan para ahli:
Tips Mengurangi Konsumsi Kafein
1. Kurangi secara bertahap
Kafein bersifat adiktif. Jadi, pengurangan tiba-tiba dapat menyebabkan gejala putus zat, seperti sakit kepala, kelelahan dan mudah tersinggung. Mengurangi jumlah harian secara bertahap membantu meminimalkan gejala-gejala ini.
2. Ganti dengan alternatif alami
Minuman seperti teh tanpa kafein, air buah, atau infus herbal dapat menjadi pilihan yang baik untuk menggantikan kopi tanpa menghilangkan kebiasaan mengonsumsi minuman panas.
3. Kapan Anda harus mengurangi kafein?
Usia saat kita harus menghindari kafein adalah pada anak-anak dan remaja. Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), kafein perlu dihindari pada anak-anak dan remaja.
Penelitian menunjukkan bahwa sistem saraf orang muda sangat sensitif terhadap kafein, yang dapat menyebabkan insomnia, kecemasan dan masalah perilaku lainnya.
Baca Juga: Waspada Efek Samping Minum Kopi setelah Konsumsi Obat
Pada orang dewasa yang lebih tua, umumnya sejak usia 60 tahun ke atas, efek kafein pada tubuh bisa lebih terasa. Orang pada tahap ini mungkin lebih rentan terhadap masalah tidur dan metabolisme yang lebih lambat.
Karena alasan ini, banyak dokter menyarankan agar orang dewasa yang lebih tua membatasi asupan kafein mereka, terutama pada sore dan malam hari. Dalam beberapa kasus, bahkan mungkin disarankan untuk berhenti sama sekali.