Apakah Orang Meninggal Tahu Dirinya Sudah Mati? Begini Penjelasannya 

Apakah Orang Meninggal Tahu Dirinya Sudah Mati? Begini Penjelasannya 

Gaya Hidup | inews | Senin, 23 September 2024 - 05:30
share

JAKARTA, iNews.id - Apakah orang meninggal tahu dirinya sudah mati menarik diulas. Kematian merupakan keniscayaan dan tak seorang pun yang dapat menghindarinya. Namun, kapan waktunya tak seorang pun yang mengetahuinya karena hal itu merupakan rahasia Ilahi.

Mengenai kematian, Allah SWT berfirman dalam Al Quran, Surat Al Ankabut ayat 57.

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ثُمَّ إِلَيْنَا تُرْجَعُونَ

Artinya: Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan. (Al-'Ankabut: 57)

Setelah keluar dari dunia yang fana, orang yang sudah meninggal akan menanti datangnya hari kiamat dan dikumpulkan di Padang Mahsyar. Lantas, apakah orang meninggal tahu dirinya telah mati?

Apakah Orang Meninggal Tahu Dirinya Sudah Mati

Dalam ajaran Islam, orang yang sudah meninggal memang berbeda alam yakni di alam barzakh yang merupakan tempat sementara atau peralihan dari alam dunia ke alam akhirat. 

Meski sudah meninggalkan dunia, mereka tetap bisa mendengar dan melihat orang yang masih hidup di dunia terlebih ketika menziarahi kuburnya. Orang yang sudah meninggal juga sadar jika dirinya sudah mati.

Disebutkan dalam hadits Nabi SAW sebagai berikut:

أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "إِنَّ الْعَبْدَ إِذَا وُضِعَ فِي قَبْرِهِ، وَتَوَلَّى عَنْهُ أَصْحَابُهُ، إِنَّهُ لَيَسْمَعُ قَرْعَ نِعَالِهِمْ". قَالَ: "فَيَأْتِيهِ مَلَكَانِ فَيُقْعِدَانِهِ فَيَقُولَانِ لَهُ: مَا كُنْتَ تَقُولُ فِي هَذَا الرَّجُلِ؟ " قَالَ: "فَأَمَّا الْمُؤْمِنُ فَيَقُولُ: أَشْهَدُ أَنَّهُ عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ". قَالَ: "فَيُقَالُ لَهُ: انْظُرْ إِلَى مَقْعَدِكَ مِنَ النَّارِ، قَدْ أَبْدَلَكَ اللَّهُ بِهِ مَقْعَدًا مِنَ الْجَنَّةِ". قَالَ نَبِيُّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "فَيَرَاهُمَا جميعا". 

Artinya: Telah menceritakan kepada kami Anas, bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: Sesungguhnya seorang hamba itu apabila diletakkan di dalam kuburnya, dan teman-temannya telah berpaling meninggalkan­nya, sesungguhnya dia benar-benar mendengar suara terompah mereka, lalu ia didatangi oleh dua malaikat. Kedua malaikat itu mendudukkannya dan menanyainya, "Bagaimanakah menurutmu tentang lelaki ini (maksudnya Nabi Saw.)?" Adapun orang mukmin, ia akan menjawab, "Saya bersaksi bahwa dia adalah hamba dan utusan Allah." Lalu dikatakan kepadanya, "Lihatlah tempat dudukmu di neraka itu, kini Allah telah menggantinya untukmu dengan tempat duduk di surga." Nabi Saw. bersabda, "Maka dia melihat keduanya itu."

Diriwayatkan dari Abdullah ibnu Umar ra bahwa Nabi Saw berbicara kepada orang-orang musyrik yang telah mati dalam Perang Badar, lalu mereka dilemparkan di dalam sebuah sumur di Badar. Hal itu dilakukan oleh Nabi Saw sesudah tiga hari. Nabi Saw dalam pembicaraannya itu mencela dan mengecam mereka yang telah mati di dalam sumur itu. 

Sahabat Umar kemudian bertanya kepada Nabi SAW, "Wahai Rasulullah, mengapa engkau berbicara kepada kaum yang telah menjadi bangkai?" Rasulullah SAW lalu menjawab:

"وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ، مَا أَنْتُمْ بِأَسْمَعَ لِمَا أَقُولُ مِنْهُمْ، وَلَكِنْ لَا يُجِيبُونَ"

Artinya: Demi Tuhan yang jiwaku berada di dalam genggaman kekuasaan-Nya, tiadalah kalian lebih mendengar apa yang kuucapkan dari mereka, tetapi mereka tidak dapat menjawab.

Hadis ini ditakwilkan oleh Siti Aisyah r.a. dengan pengertian 'sesungguhnya mereka yang diajak bicara itu, setelah mereka mati benar-benar mengetahui bahwa apa yang dikatakan oleh Nabi Saw kepada mereka adalah benar belaka.'

Dari hadits di atas dapat disimpulkan bahwa orang yang sudah meninggal bisa mendengar dan melihat apa yang dilakukan orang yang masih hidup.

Dilansir dari Buku Ritual dan Tradisi Islam Jawa karya KH Muhammad Sholikin disebutkan, ruh dan jasad orang yang sudah meninggal akan saling bertemu dan saling menceritakan tentang apa apa yang terjadi di dunia, juga tentang keadaan mereka ketika menjadi penduduk dunia.

Di dalam kubur juga akan diperihatkan tempat yang kelak dihuni seseorang setelah dia dibangkitkan. Jika orang itu membawa amal saleh. Dia akan melihat tempatnya di surga. Sedangkan yang dibawanya adalah dosa dan amal buruk, dia akan melihat tempatnya di neraka.

Dalam hadis yang disampaikan Abdullah bin Umar, Rasulullah SAW pernah bersabda: “Ketika salah seorang dari kalian meninggal, akan diperlihatkan tempatnya pada pagi dan sore hari. Apabila dia termsuk penghun surga, akan diperlihatkan kepadanya surga. Dan apabila dia termasuk penghuni neraka, akan diperlihatkan kepadanya neraka. Bersamaan dengan itu ada suara yang berseru, ‘inilah tempatmu kembali di hari kiamat’.” 

Dengan demikian, sewaktu didalam kubur, manusia sudah mengetahui ke mana dia akan di temapatkan penempatan ini didasrkan pada amalnya saat hidup di dunia. 

Di kemukakan dalam sebuah hadis, setiap hari kubur berseru kepada manusia: “akulah rumah kesendirian dan kesedihan. Akulah rumah tempat kalajengking da ular. Dan apa yang akan kalian bawa ketika mengunjungiku?”

Menurut Ibnu Qayyim, ruh setelah dicabut dari jasadnya terbagi dua yakni ruh yang merasakan kenikmatan dan ruh yang mendapat siksa. Adapun yang merasakan siksa ruhnya tidak sempat kembali dan bertemu dengan jasadnya. Sedangkan yang merasakan kenikmatan ruhnya diberikan waktu untuk kembali ke jasadnya. 

Ruh dan jasad saling bertemu dan saling menceritakan tentang apa apa yang terjadi di dunia, juga tentang keadaan mereka ketika menjadi penduduk dunia.

Demikian penjelasan apakah orang yang sudah meninggal tahu dirinya meninggal menurut Islam dalam hadits shahih. Yuk perbanyak amal ibadah dan amal saleh sebagai bekal kelak di akhirat.

Wallahu A'lam

Topik Menarik