7 Mayat Ditemukan di Kali Bekasi, Sudah Berapa Lama di Sungai sampai Akhirnya Jasad Mengapung?

7 Mayat Ditemukan di Kali Bekasi, Sudah Berapa Lama di Sungai sampai Akhirnya Jasad Mengapung?

Gaya Hidup | inews | Minggu, 22 September 2024 - 11:19
share

JAKARTA, iNews.id - Sebanyak tujuh mayat ditemukan mengapung di Kali Bekasi, kawasan Jatiasih, Bekasi, Jawa Barat, Minggu (22/9/2024). Seluruh jenazah berjenis kelamin laki-laki.

Warga pertama kali menemukan ketujuh jasad tersebut. Laporan diterima pihak kepolisian sekitar pukul 06.00 WIB.

Dari video yang beredar di media sosial, ketujuh jasad laki-laki ditemukan dalam kondisi sudah mengapung. Posisi mayat berdekatan antara satu dengan yang lainnya.

Proses evakuasi tujuh jasad di kali Bekasi, Jawa Barat. (Foto: X)
Proses evakuasi tujuh jasad di kali Bekasi, Jawa Barat. (Foto: X)

Memahami kondisi ini, muncul pertanyaan, kenapa mayat bisa mengapung? Jika tenggelam, berapa lama waktu yang dibutuhkan mayat sampai akhirnya bisa mengapung?

Ketahui jawabannya di artikel ini. Simak terus informasinya sampai selesai.

Menurut laporan Science ABC, ketika manusia tenggelam, di waktu-waktu awal kejadian tubuh akan tenggelam ke dasar. Hal ini karena paru-paru tidak lagi menyimpan udara.

Semakin lama tenggelam, tubuh biasanya akan mengeluarkan udara yang ada di paru-paru hingga paru-paru terisi air. Ini yang menyebabkan mayat akan tenggelam ke dasar.

"Air masuk ke paru-paru ketika seseorang tidak lagi mampu menahan napas, dan secara refleks mereka akan megap-megap mencari udara. Ketika tidak dapat udara, paru-paru perlahan terisi air dan akhirnya tubuh pun tenggelam ke dasar," papar laporan tersebut, dikutip iNews.id, Minggu (22/9/2024).

Evakuasi 7 mayat di Kali Bekasi, Minggu (22/9/2024). (Foto: Danandaya Arya Putra)
Evakuasi 7 mayat di Kali Bekasi, Minggu (22/9/2024). (Foto: Danandaya Arya Putra)

Setelah itu, jasad akan membusuk. Hal ini karena tidak adanya oksigen yang membuat sel-sel perlahan mati dan rusak, menyebabkan sejumlah perubahan fisik seperti perubahan pH, warna kulit, dan kekakuan tubuh.

"Dimulai dengan pallor mortis, diikuti algor mortis, rigor mortis, dan livor mortis," ungkap laporannya.

Jadi, dalam kurun waktu 24 hingga 72 jam pertama pasca kematian, tubuh mulai membusuk di dasar air.

Berapa Lama Waktu yang Dibutuhkan sampai Mayat Mengapung ke Permukaan Air?

Perlu diketahui, jasad membusuk karena mikroorganisme yang ada di dalam tubuh perlahan menginfeksi dan di situlah proses pembusukan terjadi.

Saat mikroorganisme memakan jaringan tubuh, lalu menginfeksi, aktivitas tersebut menghasilkan gas seperti karbon dioksida, amonia, dan metana. Saat pembusukan berlangsung, gas-gas ini akan menumpuk di dalam tubuh, tapi gas ini tidak punya tempat untuk keluar, sehingga tubuh mulai membengkak.

Pada akhirnya tubuh manusia 'kembung' dan jasad pun mengapung. Udara yang lebih ringan daripada air akan mengangkat tubuh ke atas dan jasad tampak di permukaan air.

Lokasi ditemukannya 7 mayat di Kali Bekasi, Jawa Barat. (Foto: Danandaya Arya Putra)
Lokasi ditemukannya 7 mayat di Kali Bekasi, Jawa Barat. (Foto: Danandaya Arya Putra)

"Volume tubuh akan meningkat secara signifikan, tetapi berat mayat tidak akan bertambah, sehingga tubuh akan lebih mudah mengapung," ujar laporannya.

Lantas, berapa lama waktu yang dibutuhkan sampai mayat mengapung?

Dikatakan bahwa sulit untuk menentukan berapa lama waktu untuk tubuh mengapung ke permukaan. Banyak faktor yang memengaruhi, seperti jenis perairan, kondisi dasar laut, dan suhu air.

Dengan kata lain, tidak ada waktu yang pasti untuk menentukan kapan jasad mengapung ke permukaan air setelah meninggal dunia.

Kenapa Mayat di Air Ditemukan dalam Posisi Tengkurap?

Sebagian besar mayat yang mengambang ditemukan dalam posisi tengkurap. Kenapa bisa terjadi?

Sains menerangkan, ketika mayat tenggelam, kepalanya lebih dulu tenggelam karena lebih berat daripada kaki. Hal ini menghasilkan apa yang disebut 'posisi tenggelam'.

Jadi, kepala menghadap ke bawah, dengan lengan dan kaki ke depan. Nah, ketika tubuh mulai terisi gas dan kembung, postur ini menghasilkan hambatan paling sedikit melalui air saat mayat terangkat.

Mayat akan berada di posisi itu  karena gravitasi tubuh dan pusat daya apung. Ketika kedua gaya ini sejajar, tubuh akan tetap dalam posisi stabil.

Meski begitu, ada saja mayat yang ditemukan dengan posisi badan menghadap ke atas. Kalau pada kasus ini, penyebabnya beragam, salah satunya bisa saja akibat arus air yang mengubah posisi tubuh. 

Topik Menarik