Emily Armstrong Jadi Vokalis Linkin Park, Anak Chester Bennington Murka pada Mike Shinoda
JAKARTA, iNews.id - Anak tertua Chester Bennington Jaime Bennington angkat bicara soal penyanyi baru Linkin Park Emily Armstrong. Jaime mengkritik Mike Shinoda karena telah mengangkat Emily sebagai vokalis Linkin Park.
Linkin Park reuni dengan formasi baru. Emily Armstrong dari Dead Sara ditunjuk menjadi vokalis baru band rock legendaris tersebut. Pengangkatan Emily sebagai vokalis datang hampir tujuh tahun setelah kematian Chester Bennington.
Selama akhir pekan, Jaime Bennington mengecam anggota band Mike Shinoda dalam Instagram Stories-nya. Dia mengkritik Shinoda karena menjadikan Armstrong sebagai vokalis Linkin Park.
"Anda meng-hire teman selama bertahun-tahun, Emily Armstrong, untuk menggantikan Chester ... mengetahui sejarah Emily di gereja dan sejarahnya sebagai sekutu Danny Masterson," kata Jaime.
Jaime tidak menahan diri, dia bahkan menuduh Shinoda mengabaikan dampak keputusan ini terhadap basis penggemar band, terutama mereka yang terkena dampak kekerasan seksual, sebagaimana dikutip dari Billboard, Rabu (12/9/2024).
"Anda diam-diam menghapus kehidupan dan warisan ayah saya secara real time ... selama bulan pencegahan bunuh diri internasional dan menolak untuk mengakui dampak merekrut seseorang seperti Emily, tanpa begitu banyak pernyataan klarifikasi tentang berbagai korban yang membentuk basis penggemar inti Anda," kata Jaime
Kritiknya tidak berhenti di situ. Jaime Bennington menuduh Shinoda mengkhianati kepercayaan yang diberikan oleh para penggemar, termasuk dirinya.
"Anda mengkhianati kepercayaan yang dipinjamkan kepada Anda oleh beberapa dekade penggemar dan mendukung manusia termasuk saya. Kami percaya Anda untuk menjadi orang yang lebih besar dan lebih baik. Untuk menjadi perubahan. Karena kau sudah berjanji pada kami itu adalah niatmu," tutur anak Chester Bennington.
Sekadar informasi, Chester, yang bergabung dengan band pada tahun 1999, menjadi ikon dengan merilis album debut mereka Hybrid Theory pada 2000, diikuti oleh Meteora yang sangat sukses (2003). Kematiannya yang tiba-tiba pada 2017 meninggalkan kekosongan yang mendalam, baik di band maupun di antara para penggemar.