Cara Dahsyat Mendapatkan Rezeki, Ustadz Adi Hidayat Spill Rahasianya
BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Dalam salah satu kajiannya, Ustadz Adi Hidayat (UAH) menjelaskan konsep rezeki secara mendalam, mengupas cara-cara mendapatkan rezeki sesuai tuntunan agama.
UAH menegaskan pentingnya menjaga kehalalan sumber rezeki dan tidak mengambil hak orang lain. Menurutnya, Allah telah menjamin rezeki setiap hamba-Nya secara sempurna.
"Kalau kamu mengambil milik orang lain, itu sama saja menyulitkan dirimu sendiri. Rezeki itu akan tetap dikembalikan kepada yang berhak," jelas UAH, dikutip dari YouTube @anisharioko6520, Sabtu (21/12/2024).
Mengutip Surah Adz-Dzariyat ayat 22, UAH menjelaskan bahwa rezeki setiap manusia telah tertulis di langit. Meski begitu, usaha tetap menjadi bagian penting dalam meraih rezeki yang halal dan berkah.
Surah Al-Baqarah ayat 168 menjadi rujukan UAH untuk menekankan pentingnya mencari rezeki dari jalan yang baik dan halal. Sementara itu, Surah Al-Baqarah ayat 172 mengingatkan bahwa syukur kepada Allah adalah kunci utama keberkahan rezeki.
Sinopsis Sinetron Terbelenggu Rindu, Kamis 21 November 2024: Rahasia Scarf dan Luka di Hati Amira
"Syukur itu tidak hanya diucapkan, tapi diwujudkan dalam perbuatan. Dengan bersyukur, pintu rezeki akan terbuka lebih lebar," ujar UAH.
Menurut UAH, Al-Qur'an menyebutkan delapan jenis rezeki, salah satunya adalah rezeki yang mendatangi seseorang tanpa diminta.
"Bayangkan, belum keluar dari rumah, rezeki sudah menjemput kita. Itu terjadi karena keberkahan dari Allah atas usaha dan doa yang kita lakukan," tambahnya.
Rezeki ini, lanjut UAH, merupakan bentuk rahmat luar biasa dari Allah yang hanya bisa diraih dengan menjaga hubungan baik dengan-Nya.
UAH mengingatkan agar manusia tidak terlalu khawatir terhadap rezeki. Allah telah menjamin kebutuhan setiap makhluk hidup di bumi. Namun, ia menegaskan pentingnya usaha sebagai bagian dari bentuk tawakal yang benar.
"Jangan hanya pasrah tanpa usaha. Bergeraklah, berusaha, dan biarkan Allah yang menentukan hasilnya. Itulah bentuk tawakal yang benar," tegasnya.
Selain usaha, UAH menekankan bahwa rezeki tidak melulu berupa materi. Kesehatan, ketenangan hati, dan keluarga yang harmonis juga merupakan rezeki yang luar biasa.
Dalam ceramahnya, UAH mengajak umat Islam untuk menjaga kehalalan sumber rezeki. Hal ini penting agar keberkahan selalu menyertai apa yang diperoleh.
Ia juga mengingatkan bahwa rezeki adalah rahmat Allah yang diberikan sesuai dengan kebutuhan, bukan keinginan.
UAH menutup ceramahnya dengan menekankan pentingnya kombinasi tawakal, syukur, dan usaha dalam mencari rezeki. Ketiganya, kata dia, adalah kunci untuk mendapatkan rezeki yang penuh keberkahan.
Pesan ini menjadi pengingat bagi umat Islam untuk senantiasa menjaga integritas dalam mencari rezeki. Dengan begitu, rezeki yang diperoleh tidak hanya mencukupi kebutuhan, tetapi juga memberikan kebahagiaan dan keberkahan.