Gara-Gara Perubahan Iklim, Keberadaan Kimchi Terancam Punah

Gara-Gara Perubahan Iklim, Keberadaan Kimchi Terancam Punah

Gaya Hidup | okezone | Rabu, 4 September 2024 - 21:05
share

KIMCHI merupakan salah satu makanan tradisional khas Korea Selatan. Makanan fermentasi ini terbuat dari berbagai bahan sayuran, mulai dari kubis, lobak, sawi, mentimun, dan masih banyak lagi. 

Sayangnya, kimchi dikabarkan terancam punah karena adanya perubahan iklim. Dilansir dari CNA, para ilmuwan, petani, dan produsen mengatakan kualitas dan kuantitas kubis napa atau kubis Cina yang digunakan untuk kimchi menurun karena meningkatnya suhu.

Kubis napa tumbuh subur di iklim yang lebih dingin, dan biasanya saat musim panas tanaman ini bisa bertahan di suhu 25 derajat Celsius. Namun sayangnya karena adanya perubahan iklim membuat cuaca menjadi lebih hangat dan mengancam keberadaan tanaman ini. 

"Kubis suka tumbuh di iklim dingin dan beradaptasi dengan rentang suhu yang sangat sempit. Suhu optimal adalah antara 18 dan 21 Celsius, baik di dapur maupun di ladang,” ujar ahli patologi tanaman dan ahli virus Lee Young-gyu.

Bahkan para ilmuwan memprediksi Korea Selatab tidak bisa lagi menanam kubis napa karena suhu yang meningkat. "Kami berharap prediksi ini tidak menjadi kenyataan," tambah Lee.

Kimchi fermentasi pedas dibuat dari sayuran lain seperti lobak, mentimun, dan daun bawang, tetapi hidangan yang paling populer tetap berbahan dasar kubis.

Lee sendiri menyebut perubahan iklim ini membuat kubis cepat membusuk dan akarnya menjadi layu. "Jika ini terus berlanjut, maka di musim panas kita mungkin harus berhenti membuat kimchi kubis," tutup Lee.

Topik Menarik