Cobek, Warisan Budaya yang Menjaga Citarasa Otentik Masakan Indonesia

Cobek, Warisan Budaya yang Menjaga Citarasa Otentik Masakan Indonesia

Gaya Hidup | ttu.inews.id | Minggu, 25 Agustus 2024 - 13:50
share


JAKARTA, iNewsTTU.id--Cobek, alat tradisional yang telah menjadi bagian penting dari dapur Indonesia selama berabad-abad, tetap eksis dan digunakan hingga saat ini.

Fungsi utama cobek adalah untuk menghaluskan bumbu dan rempah-rempah, yang menjadi kunci citarasa masakan Nusantara.

Banyak orang percaya bahwa rahasia kelezatan masakan terletak pada bumbu yang diulek langsung menggunakan cobek, terutama jika cobek tersebut terbuat dari batu asli. Namun, di era modern ini, cobek hadir dalam berbagai jenis, seperti cobek batu dan kayu.

Penting untuk diketahui, tidak semua cobek batu dibuat dari batu asli, sehingga perlu kehati-hatian dalam memilihnya.

Chef Bara Pattiradjawane, seorang koki terkenal, menegaskan pentingnya memilih cobek yang berkualitas. "Kalau beli cobek harga murah, harus curiga.

Bisa pecah karena itu terbuat dari tanah, pakai semen dipadatkan," ujar Chef Bara dalam sebuah video yang diunggah di TikTok @rayjansonradio pada Sabtu (24/8/2024).

Chef Bara menambahkan bahwa cobek yang baik harus terbuat dari batu lahar gunung, seperti yang ia gunakan dari Gunung Semeru.

Cobek dari batu lahar gunung mengandung berbagai mineral seperti potasium, magnesium, zinc, dan mineral lainnya, yang berperan dalam memberikan citarasa yang khas pada masakan.

Proses mengulek dengan cobek batu tidak hanya menghaluskan bumbu, tetapi juga menghasilkan panas akibat gesekan antara cobek dan ulekannya.

Panas inilah yang menambah kenikmatan rasa pada bumbu. "Makanya sambel itu kalau misalnya diblender ya enak, tapi tidak sesedap diulek," pungkas Chef Bara.

Cobek bukan hanya alat, tetapi juga warisan budaya yang menjaga keaslian rasa masakan Indonesia, sekaligus mengajarkan pentingnya menggunakan bahan-bahan alami dan alat-alat tradisional dalam memasak.

 

 

Topik Menarik