Sang Pengais Rezeki di Tubuh Aliran Sungai Peusangan Aceh Tengah

Sang Pengais Rezeki di Tubuh Aliran Sungai Peusangan Aceh Tengah

Gaya Hidup | portalaceh.inews.id | Jum'at, 23 Agustus 2024 - 16:20
share

TAKENGON, iNewsPortalAceh.id- Sungai Peusangan adalah salah satu sungai yang mengalir di Provinsi Aceh, aliran sungai ini melintasi 5 Kabupaten/Kota, dengan hulunya yang berada di Danau Lut Tawar Kabupaten Aceh Tengah, alirannya melewati lintas batas ke Kabupaten Bener Meriah, Aceh Utara, Bireuen, dan Kota Lhokseumawe.

Sungai Peusangan berperan penting sebagai sumber air bagi kehidupan 1 juta orang, sepanjang daerah yang dialiri.

Masyarakat memanfaatkan air untuk kepentingan pertanian, perkebunan, perikanan, dan sumber air untuk kehidupan sehari-hari.

Untuk masyarakat Aceh Tengah sendiri, aliran Sungai Peusangan adalah sumber kehidupan, semenjak dulu mereka menjadikan sungai sebagai tempat mencari ikan, mandi, mencuci dan tempat berekreasi bersama keluarga.

Seperti yang dialami Supian, pria yang tinggal di Kampung Sanehen, Kecamatan Silih Nara, Kabupaten Aceh Tengah.

Sudah sedari kecil bersahabat dengan aliran sungai yang memiliki panjang mencapai 128 Kilometer itu.

Ia menceritakan pengalamannya tentang aliran sungai Peusangan, ia mempunyai hobi untuk menangkap ikan yang katanya seolah menari-nari di tubuh Sungai Peusangan.

"Sudah sedari tahun 1970 an, saya dan teman-teman menangkap hasil ikan yang ada di dalamnya," kata Supian, Jum'at (23/08/2024).

Ia menganggap bahwa aliran Sungai Peusangan bukan hanya sekedar air yang melewati kampungnya, terselip begitu banyak makna yang tersembunyi di dalamnya, tentang anugrah Tuhan dan sosialisme masyarakat.

"Sungai ini begitu spesial ya bagi kami, ia memberikan warna dan cerita yang indah dalam kehidupan kami, saat saya sakit, seakan-akan sungai itu memanggil untuk berenang di dalamnya," ungkap Supian.

Ia mengatakan tidak memiliki ambisi apapun dalam kehidupan, pagi hari ia ke ladang atau sawah untuk bercocok tanam, sore hari ia ke sungai untuk mencari ikan, dan dijadikan hidangan menemani nasi untuk dikonsumsi dimalam hari.

Ia juga menceritakan, dulu pada era 1950 sampai 1990-an saat akan ada pesta pernikahan di kampung, para pemuda beramai-ramai turun ke sungai mencari ikan untuk dihidangkan pada pesta pernikahan.

Mereka selalu akan mendapatkan hasil yang melimpah, mulai dari jenis ikan mujahir, ikan mas, lele, gegaring (ikan jurung), lokot/bado (ikan gabus) serta ikan yang berukuran kecil khas aliran Sungai Peusangan seperti ikan keperas, relo, bontok, dan ili.

Ia ingat betul kala itu hidangan yang disuguhkan dalam pernikahan, era tahun 1990 masyarakat mulai beralih ke ikan bandang dari laut, sedangkan mulai 2010 masyarakat sudah mulai memasak daging kerbau atau ayam sebagai hidangan yang disajikan dalam pesta pernikahan.

Supian dan masyarakat lainnya memiliki banyak cara dalam menangkap ikan, mulai dari memancing, menjala, memasang perangkap ikan tradisional seperti wau, segapa, bubu, doran, tangil, dan menangkap ikan tanpa alat seperti munyekot, mungadut, mungelok, munaring, munemak dan lain-lain.

"Di sana kami menumbuhkan rasa solidaritas dan sosial, kami banyak bercerita dan tertawa di sana, itu menambah keakraban antar sesama," kata Supian.

Tak dapat dipungkiri, bahwa ikan yang berada di tubuh aliran Sungai Peusangan telah banyak berkurang, aliran air pun tak sejernih dulu lagi lantaran banyak oknum yang gemar membuang sampah dan limbah ke sungai yang mengalir ke laut itu.

Tak hanya ikan, Supian mengatakan dapat mengambil beberapa tumbuhan yang dapat dijadikan sebagai bahan makanan yang tumbuh sepanjang aliran sungai, terdapat sayuran seperti, selada, tumbuhan pakis, daun bayam dan lain-lain.

 

Sampai saat ini Supian dan masyarakat lainnya masih mencari kehidupan di aliran sungai, mereka mencari ikan tanpa merusak ekosistem yang ada di dalamnya, sesekali ia bersama warga membersihkan aliran sungai itu.

"Rasanya kami tak bisa berpisah dengan sungai, anugerah Tuhan yang kita dapat ambil sebebasnya tanpa harus membeli, kami akan terus bersama sungai." Tutup Supian.

Topik Menarik