Utang Mamad Pengrajin Asal Selaawi Garut Raih Juara 1 di Ajang Asta Kriya Nusantara

Utang Mamad Pengrajin Asal Selaawi Garut Raih Juara 1 di Ajang Asta Kriya Nusantara

Gaya Hidup | garut.inews.id | Selasa, 20 Agustus 2024 - 16:10
share

JAKARTA, iNewsGarut.id Dalam ajang penghargaan Asta Kriya Nusantara 2024, Utang Mamad, seorang pengrajin dari Selaawi, Kabupaten Garut, berhasil meraih juara pertama dengan karya anyaman hantaran dari gebok pisang yang dipadukan dengan bambu. Prestasi ini membawanya meraih hadiah utama berupa uang tunai sebesar 30 juta rupiah.

"Alhamdulillah, saya sangat bersyukur bisa meraih juara di Asta Kriya Nusantara ini. Penghargaan ini tidak hanya untuk saya, tetapi juga untuk seluruh masyarakat Selaawi dan para pengrajin di daerah saya," ujar Utang dengan rasa bangga.

Kompetisi Asta Kriya Nusantara merupakan ajang bergengsi yang digelar setiap tahun untuk mengapresiasi dan mempromosikan kerajinan tangan dari seluruh Indonesia. Tahun ini, acara tersebut diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai daerah yang bersaing dalam berbagai kategori kerajinan tradisional dan inovatif.

Karya Utang berhasil mencuri perhatian para juri dengan keunikan dan keindahan anyaman hantaran yang dibuatnya. Bahan gebok pisang dan bambu, yang biasanya dianggap biasa, di tangan Utang menjadi sebuah karya seni bernilai tinggi.

Kombinasi bahan-bahan tersebut menciptakan produk yang tidak hanya indah secara estetika, tetapi juga memiliki nilai budaya yang kuat.

Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Garut, Sri Kartika Barnas Adjidin, didampingi Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Energi Sumberdayadaya Mineral Kabupaten Garut, Ridwan Effendi, Selasa (20/8/2024), di Jakarta, menyampaikan rasa bahagia dan bangganya serta memberikan apresiasi kepada para pengrajin Garut, khususnya kepada Bapak Utang Mamad, yang mewakili Kabupaten Garut pada ajang Asta Kriya Nusantara tingkat nasional.

Prestasi ini dianggap sangat penting, karena merupakan bukti nyata dari kualitas produk kerajinan Garut yang semakin diakui. Ketua Dekranasda berharap prestasi ini menjadi motivasi bagi para pengrajin lain untuk terus meningkatkan kualitas produk mereka agar dapat bersaing di pasar lokal, nasional, bahkan internasional.

"Prestasi yang diraih ini sebagai bentuk keseriusan antara pemerintah daerah termasuk lebih banyak lagi yang memiliki kualitas yang tinggi dan tentu saja banyak diminati oleh pasaran," kata Ridwan, usai menghadiri penutupan acara Pameran Asta Kriya Nusantara 2024, di Plasa Industri, Lantai 1, Gedung Kementerian Perindustrian, Jakarta.

Sementara itu, Kepala Dinas Oetibdag ESDM, Ridwan Effendi, atas nama Pemerintah Daerah Kabupaten Garut mengucapkan selamat dan berterima kasih kepada Utang Mamad, yang mampu menghasilkan produk luar biasa, sehingga berhasil menjadi juara pertama di ajang tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Kemenperin bekerja sama dengan Dekranas Pusat.

"Alhamdulillah perwakilan dari pengrajin Kabupaten Garut, di bawah binaan Dekranasda Kabupaten Garut (dan) Dekranasda Provinsi Jawa Barat, berhasil mendapatkan predikat juara pertama tingkat nasional pada lomba anyaman hantaran di Astra Kriya Nusantara," ujar Ridwan.

Acara puncak Asta Kriya Nusantara 2024 ditutup dengan pameran karya para pemenang dan penyerahan penghargaan oleh etua Bidang Pendanaan Dekranas, Elizabeth Thohir. Dalam sambutannya, ia menyampaikan apresiasinya kepada para pengrajin yang telah berkontribusi dalam melestarikan budaya dan tradisi Indonesia melalui karya-karya mereka.

Turut hadir dalam acara ini, Wakil Ketua Harian I Dekranas, Loemongga Agus Gumiwang, Ketua Bidang Pendanaan Dekranas Elizabeth Thohir, dan Sri Suparni Bahlil, termasuk Ridwan Effendi yang juga sebagai Ketua Harian Dekranasda Kabupaten Garut.

Kehadiran mereka menjadi bentuk dukungan dan apresiasi atas prestasi yang diraih oleh Utang serta upaya untuk terus mengembangkan potensi kerajinan lokal di Kabupaten Garut.

Asta Kriya Nusantara 2024 diharapkan dapat terus mendorong para pengrajin lokal untuk terus berkarya dan memperkenalkan kerajinan tradisional Indonesia ke kancah internasional.

Topik Menarik