Atasi Gangguan Ortopedi, Dokter Ungkap Inovasi Regenerasi Tulang Implan 

Atasi Gangguan Ortopedi, Dokter Ungkap Inovasi Regenerasi Tulang Implan 

Gaya Hidup | inews | Kamis, 15 Agustus 2024 - 09:25
share

JAKARTA, iNews.id - Pengobatan bedah tulang, atau ortopedi berfokus pada diagnosis, pengobatan, dan pencegahan gangguan serta cedera pada sistem muskuloskeletal. Biasanya, ini melibatkan penanganan masalah pada tulang, sendi, otot, ligamen, dan tendon.

Untuk memperbaiki gangguan tulang, dokter akan melakukan pembedahan. Namun, kini industri kesehatan semakin maju, pembedahan tulang semakin berkembang.

Ya, hal ini terungkap dalam simposium akademis global bertajuk 'Meet the Experts', yang ditujukan bagi ahli bedah ortopedi di Indonesia. Kegiatan ini diselenggarakan oleh CGBio, perusahaan farmasi dengan spesialisasi pengobatan regeneratif yang menyoroti berbagai studi kasus dan menyarankan potensi perluasan indikasi untuk pengganti tulang 'Novosis', yang telah menarik perhatian signifikan.

Simposium 'Meet the Experts' dihadiri oleh 30 dokter bedah ortopedi Indonesia dan diselenggarakan untuk berbagi studi kasus dan teknik penggunaan Novosis, yang mengandung protein morfogenetik tulang-2 (rhBMP-2) manusia rekombinan.

"Berbeda dengan acara sebelumnya yang berfokus pada berbagi dan pembelajaran tentang teknologi medis Korea, simposium ini memiliki implikasi yang signifikan karena berfokus pada diskusi dan berbagi penggunaan inovatif Novosis oleh para profesional medis berdasarkan pengalaman kasus yang mereka kumpulkan," kata CEO CGBio Hyun-Seung Yu melalui keterangannya dikutip Rabu (14/8/2024).

Menurutnya, simposium ini menyediakan platform bagi para spesialis global untuk berbagi studi kasus dan wawasan terbaru serta mempelajari teknik bedah yang dapat membantu perawatan pasien yang sebenarnya. Ini merupakan bagian dari strategi kolaborasi terbuka CGBio, yang berbagi mengenai kasus perawatan pasien dari negara-negara seperti Thailand, Vietnam, Indonesia, India, dan Singapura.

Pada 'Meet the Experts' tahun ini, dibagikan juga hasil yang signifikan secara klinis, termasuk kasus yang menerapkan Novosis pada pasien yang diperkirakan mengalami non-union atau delayed union, seperti mereka yang mengalami Avascular Necrosis Syndrome (AVN). "Terutama pada penyakit yang alternatif terapinya sedikit atau tidak ada, Novosis disarankan, dan pengalaman ini menunjukkan potensi perluasan ke indikasi baru di masa mendatang," katanya.

Perlu diketahui, simposium ini diketuai oleh Profesor Dr Ismail Hadisoebroto Dilogo dari Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta, dengan presentasi tentang penerapan Novosis dalam trauma dan rekonstruksi sendi, fraktur periprostetik, dan nekrosis avaskular pinggul.

Selain itu hadir juga beberapa pembicara terkemuka, seperti Profesor Jo Min-jun dari Boramae Hospital, Seoul, membahas kemanjuran dan keamanan Novosis dalam operasi fusi lumbar. Kemudian, Dokter Gusti Lanang Ngurah Agung Artha Wiguna, dari Rumah Sakit Umum Pusat Prof. dr. I.G.N.G. Ngoerah, menyoroti penerapan Novosis dalam operasi serviks.

Hadir pula Profesor Park Young-hwan dari Korea University Guro Hospital yang berbagi wawasan tentang penerapan klinis Novosis dalam operasi kaki dan pergelangan kaki. Terakhir, Profesor Cho Won-tae dari Ajou University Hospital menjajaki penggunaan Novosis dalam merawat pasien lanjut usia dengan cacat tulang akibat fraktur.

Hyun-Seung Yu menambahkan, setelah simposium ini, CGBio berencana melakukan penelitian tentang indikasi dan uji klinis yang baru dikembangkan. Bekerja sama secara aktif dengan para profesional medis lokal, yang akan menjadi landasan klinis bagi perluasan pasar global.

"Kami juga memperluas pengaruhnya di luar Indonesia ke negara-negara lain melalui peluang jaringan global, untuk meningkatkan pangsa pasar globalnya. Menghadirkan para spesialis ortopedi di simposium ini untuk berbagi wawasan inovatif dan kasus perawatan yang sangat bermakna," kata Hyun-Seung Yu.

Topik Menarik