Mengenal Leptospirosis, Penyakit yang Diduga Sebabkan 6 Nelayan Meninggal Misterius

Mengenal Leptospirosis, Penyakit yang Diduga Sebabkan 6 Nelayan Meninggal Misterius

Gaya Hidup | sindonews | Kamis, 8 Agustus 2024 - 08:31
share

JAKARTA Leptospirosis tengah menjadi penyakit yang menjadi sorotan. Pasalnya, penyakit ini diduga menjadi penyebab enam nelayan yang meninggal misterius.

Diketahui, enam nelayan pencari ikan tuna di atas Kapal Motor (KM) Sri Mariana tewas saat berlayar di sekitar Pulau Tempurung, Merak, Cilegon, Banten, Minggu (4/8/2024). Kemenkes RI pun angkat bicara. Para nelayan yang meninggal itu diduga terkena leptospirosis .

Dalam kebanyakan kasus, leptospirosis tidak mengancam jiwa, seperti kasus flu. Penyakit ini jarang bertahan lebih dari seminggu. Tetapi sekira 10 persen, ketika seseorang mengalami leptospirosis yang parah akan sembuh, kemudian sakit lagi.

Dilansir Webmd, leptospirosis disebut juga sebagai penyakit weil yang dapat menyebabkan masalah yang jauh lebih serius. Seperti, nyeri dada dan lengan serta kaki bengkak serta membutuhkan rawat inap.

Leptospirosis disebabkan oleh bakteri yang disebut leptospira interrogans. Organisme ini dibawa oleh banyak hewan dan hidup di ginjal mereka. Itu berakhir di tanah dan air melalui urine mereka.

Jika Anda berada di sekitar tanah atau air tempat hewan yang terinfeksi kencing, kuman dapat menyerang tubuh melalui luka di kulit, seperti goresan, luka terbuka atau area kering. Ini juga bisa masuk melalui hidung, mulut, atau alat kelamin.

Penyakit ini tidak menular dari manusia lain, meskipun dapat ditularkan melalui hubungan seks atau menyusui. Seseorang yang menghabiskan banyak waktu di sekitar hewan atau di luar ruangan berisiko tinggi mengidap leptospirosis.

Seseorang dengan pekerjaan seperti petani, dokter hewan, pekerja bawah tanah, pekerja rumah potong hewan dan personil militer berisiko tinggi mengidap leptospirosis. Juga, jika Anda rakit, berenang, atau berkemah di dekat danau dan sungai yang terkena dampak, bisa terkena penyakit ini.

Leptospirosis lebih sering ditemukan di daerah beriklim hangat, meskipun bakteri ini hidup di seluruh dunia.

Leptospirosis sangat umum di Australia, Afrika, Asia Tenggara, Amerika Tengah dan Selatan dan Karibia.

Gejala yang biasanya terjadi, dari sakit kepala, sakit otot, penyakit kuning, muntah, diare dan ruam kulit. Banyak dari gejala ini mirip dengan penyakit lain, termasuk flu dan meningitis, jadi penting untuk melakukan tes.

Topik Menarik