Besok Awal Muharam, Intip 7 Tradisi Tahun Baru Islam yang Masih Lestari di Indonesia

Besok Awal Muharam, Intip 7 Tradisi Tahun Baru Islam yang Masih Lestari di Indonesia

Gaya Hidup | pandeglang.inews.id | Sabtu, 6 Juli 2024 - 20:30
share

JAKARTA, iNewsPandeglang.id - Tanggal 1 Muharam menandai Tahun Baru Islam yang dirayakan oleh umat Muslim di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Momen ini tidak hanya merupakan awal kalender Hijriyah, tetapi juga kesempatan untuk melestarikan berbagai tradisi yang telah turun-temurun dilakukan.

Tahun Baru Islam atau 1 Muharram menjadi momen yang penting bagi umat Muslim di seluruh dunia. Di Indonesia, banyak tradisi yang dilakukan untuk menyambut tahun baru hijriah ini. Berikut adalah beberapa tradisi Tahun Baru Islam yang masih lestari hingga saat ini:

1 . Tradisi Tabuik di Pariaman, Sumatera Barat


Tradisi Tabuik dilaksanakan untuk memperingati Tahun Baru Islam dan kematian cucu Rasulullah, Imam Husain. Acara ini digelar selama 10 hari berturut-turut dengan puncaknya pada tanggal 10 Muharram. Masyarakat membuat patung buraq dan mengaraknya.

2 . Kirab Kebo Bule di Solo, Jawa Tengah

Kirab Kebo Bule adalah tradisi mengarak kerbau putih yang dianggap keramat. Kerbau ini dijadikan pengawal untuk mengarak pusaka keramat Keraton Surakarta.

3 . Ngganggung di Pulau Bangka, Kota Pangkalpinang


Tradisi ini dilakukan dengan membawa makanan dari rumah masing-masing dan berkumpul di masjid, surau, atau lapangan untuk makan bersama.

4 . Pawai Obor di berbagai daerah di I ndonesia


Pawai obor melibatkan warga yang membawa obor sambil bersholawat keliling desa atau kampung. Tradisi ini diikuti oleh semua kalangan usia.

5 . Tapa Bisu di Yogyakarta

Ritual berjalan kaki mengelilingi benteng keraton tanpa berbicara. Jarak yang ditempuh sekitar 7 km, dimulai dari halaman Keben dan berakhir di alun-alun utara Kota Yogyakarta.

6 . Tradisi Bubur Suro di masyarakat Sunda

Tradisi ini umumnya makan bubur merah dan putih di masjid atau mushola setelah proses ceramah dan doa bersama.

7 . Mabit di Masjid


Umumnya tradisi ini digekar di perkotaan seperti Jakarta. Mabit di masjid melibatkan pengajian, ceramah, dan membaca shalawat. Masyarakat bermalam di masjid untuk mendekatkan diri kepada Allah.

Tradisi-tradisi tersebut tidak hanya mempererat hubungan sosial tetapi juga meningkatkan keimanan dan ketaqwaan umat Muslim. Semoga informasi ini bermanfaat dalam memahami budaya dan tradisi Tahun Baru Islam di Indonesia.

Topik Menarik