Mengenal Sumpitan, Senjata Beracun Andalan Suku Dayak
SUKU Dayak dikenal memiliki tradisi unik, seni, dan kepercayaan yang berhubungan erat dengan alam dan roh-roh leluhur. Hingga kini, suku ini terus menjalankan kehidupan yang terkait erat dengan unsur mistis.
Selain itu, suku dayak terkenal dengan senjata tradisional yang sampai saat ini dilestarikan dalam beberapa perlombaan dan festival budaya di Kalimantan.
Seperti salah satunya sumpit suku dayak, yang juga dikenal dengan nama sumpitan, adalah senjata tradisional yang unik dan berbeda dari senjata tradisional lainnya.
Tradisi Suku dayak. (foto:Ist)
Selain bahan pembuatannya yang berasal dari alam, sumpit ini juga memiliki keunggulan pada tingkat akurasi tembak mencapai sekitar 200 meter.
Meskipun lebih sering digunakan dalam berburu, sumpit itu juga dapat digunakan dalam pertempuran. Pengguna yang terampil dapat mengandalkan ketepatan sumpit untuk menjatuhkan lawan dari kejauhan dan memberikan taktis dalam pertempuran.
Sumpit tersebut terdiri dari tabung bambu atau kayu yang panjangnya 1-3 meter, dilengkapi dengan bentuk bulat diameternya kurang dari 1 cm.
Anak sumpit (damek) terbuat dari bambu yang salah satu ujungnya berbentuk seperti kerucut yang terbuat dari kayu yang massanya ringan dari kayu pelawi.
Sumpit suku dayak digunakan dengan cara meniupkan udara melalui tiupan ke dalam tabung, yang kemudian mendorong peluru sumpit keluar dengan cepat.
Kecepatan dan ketepatan sumpit dalam menembakkan peluru bergantung pada kekuatan dan ketrampilan penggunanya.
Lalu, apakah Anda tahu mengapa sumpit menjadi senjata andalan suku dayak?
Sumpit menjadi senjata andalan suku Dayak karena memiliki sejumlah keunggulan yang sesuai dengan kehidupan dan kebutuhan budaya mereka di pedalaman hutan Kalimantan.
Berikut berbagai keunggulan sumpit suku dayak yang dirangkum dari berbagai sumber, Kamis (10/8/2023).
1. Kemudahan dan ketersediaan bahan baku
Bahan baku untuk membuat sumpit seperti bambu dan kayu, tersedia melimpah di lingkungan sekitar. Hal ini membuat sumpit menjadi relatif mudah dan ekonomis.
2. Berburu efektif
Dalam kehidupan, suku Dayak yang sangat bergantung pada hasil buruan untuk memenuhi kebutuhan pangan. Sumpit sebagai senjata yang efektif karena kemampuan akurat dan tenaga dorong dari tiupan membuat sumpit cocok untuk menangkap hewan buruan.
3. Taktik dan kejutan
Sumpit dapat digunakan untuk menyerang tanpa harus mendekati mangsa, memberikan taktik kejutan yang efektif dalam berburu dan dalam pertempuran jarak dekat. Kemampuan untuk menyerang dari kejauhan dengan mempertahankan jarak aman adalah keuntungan besar.
4.Beradaptasi denganlingkungan
Sumpit dirancang dengan mempertimbangkan lingkungan hutan yang lebat di mana suku Dayak tinggal. Sifatnya yang ringan dan mudah digunakan memungkinkan mereka bergerak dengan leluasa melalui hutan yang berliku.
5. Keanekaragaman mangsa
Sumpit dapat digunakan untuk berburu berbagai jenis hewan, dari mamalia hingga burung. Hal ini memberikan fleksibilitas dalam mencari sumber makanan.
6. Simbol budaya dan tradisi
Selain fungsi praktisnya, sumpit juga memiliki nilai simbolis dan budaya yang kuat dalam kehidupan suku Dayak. Sumpit mengandung cerita-cerita leluhur, tradisi berburu, dan hubungannya dengan alam dan roh.
Selain itu, Sumpit juga dikenal sebagai senjata rahasia untuk pembunuhan diam-diam ( silent Killer). Hal ini dikarenakan sumpitan Dayak menggunakan anak panah yang dicelupkan ke dalam racun.
Racun yang digunakan disebut racun damek. Racun yang sangat mematikan ini merupakan campuran dari berbagai getah pohon, ramuan tumbuhan,serta bisa binatang seperti ular.
Sumpit suku Dayak bukan hanya sekadar senjata, tetapi juga merupakan bagian dari warisan budaya yang mengandung keahlian tradisi mereka dalam berburu dan bertahan hidup.
Setiap sumpit yang dihasilkan, setiap tiupan yang dilakukan, mengandung kekayaan sejarah dan kearifan lokal yang menghubungkan suku Dayak dengan alam dan kepercayaan leluhur.