Sholat Idul Adha Wajib atau Sunnah? Simak Hukum, Bacaan Niat, dan Tata Caranya
JAKARTA, iNews.id - Sholat Idul Adha sangat dianjurkan untuk dikerjakan setiap umat Islam pada 10 Dzulhijjah. Lantas, sholat Idul Adha Sunnah atau Wajib? Berikut penjelasan hukumnya dan tata caranya lengkap.
Sholat Idul Adha ini disunnahkan bagi setiap muslim, baik laki-laki maupun perempuan, merdeka maupun hamba sahaya, dewasa maupun anak-anak. Sholat sunnah 2 rakaat itu boleh dikerjakan berjamaah maupun sendirian. Sholat Idul Adha dilaksanakan di waktu dhuha dan tidak sah dilakukan bila telah lewat Dzhuhur.
Tahun ini, umat Islam di Indonesia akan kembali menemui perbedaan dalam pelaksanaan sholat Idul Adha. Pemerintah sebagaimana dalam sidang isbat Idul Adha 10 Dzulhijjah menetapkan, Idul Adha 1444 H / 2023 jatuh pada Kamis, 29 Juni 2023.
Sedangkan PP Muhammadiyah, akan melaksanakan sholat Idul Adha sehari lebih awal yakni tanggal 28 Juni 2023. Hal ini berdasarkan hasil keputusan majelis tarjih yang menetapkan Idul Adha 1444 H jatuh pada hari Rabu, 28 Juni 2023.
Meski demikian, perbedaan dalam penetapan Idul Adha ini merupakan hal lumrah dan harus disikapi bijak oleh umat Islam.
Sholat Idul Adha Sunnah atau Wajib
Para ulama sepakat bahwa hukum sholat Idul Adha adalah sunnah muakkadah atau sangat dianjurkan untuk dikerjakan setiap umat Islam. Sebab, ibadah sunnah tersebut menjadi salah satu syi\'ar keagamaan (syi\'ar min sya\'air al-Islam).
Sholat Idul Adha juga disebutkan dalam Al Quran dan hadits. Mengutip buku Amalan Ibadah Bulan Dzulhijjah karya Hanif Luthfi, beberapa ulama seperti Qatadah, Ikrimah dan Atha menyatakan bahwa perintah sholat dalam Surat Al Kautsar ayat 2 yakni sholat Idul Adha.
Latin: Fa salli li rabbika wanhar
Artinya: Maka laksanakanlah shalat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah). (QS. Al Kautsar: 2)
Ibnu Abbas pun berpendapat sama. Diriwayatkan bahwa, awalnya Rasulullah SAW menyembelih hewan kurban terlebih dulu. Setelah itu, baru melaksanakan sholat Ied. Kemudian turun ayat tersebut.
Setelah itu, Nabi SAW diperintahkan untuk melaksanakan sholat terlebih dulu baru kemudian menyembelih hewan kurban. Sholat yang dimaksud dalam ayat tersebut, menurut para ulama, adalah sholat Ied (Idul Adha).
Disyariatkannya sholat Idul Adha ini antara lain berdasarkan hadits berikut:
Dari Anas bin Malik radhiyallahu anhu berkata bahwa orang-orang Jahiliyah punya dua hari dalam satu tahun dan merayakannya dengaan main-main. Ketika Rasulullah SAW hijrah ke Madinah, Nabi SAW bersabda: Dahulu kalian punya dua hari untuk merayakannya, lalu Allah menggantinya bagi kalian yang lebih baik, yaitu Hari Fithri dan hari Adha . (HR An Nasai).
Niat Sholat Idul Adha
Bacaan Niat sholat Idul Adha berjamaah:
( /)
Usholli sunnatan \'iidil adhaa rok\'ataini mustaqbilal qiblati (makmuman/imaaman) lillaahi ta\'aalaa
Artinya: Aku berniat sholat sunnah Idul Adha dua rakaat menghadap kiblat (menjadi makmum/imam) karena Allah ta\'ala.
Niat sholat Idul Adha Sendirian di Rumah:
Usholli sunnatan \'iidil adhaa rok\'ataini mustaqbilal qiblati lillaahi ta\'aalaa
Artinya: Aku berniat sholat sunnah Idul Adha dua rakaat menghadap kiblat karena Allah ta\'ala.
Tata Cara Sholat Idul Adha
Direktur Rumah Fiqih Indonesia, Ustaz Ahmad Sarwat MA menjelaskan, sholat Idul Adha dianjurkan untuk dilaksanakan lebih siang dibandingkan shalat Idul Fitri. Dasarnya adalah hadits Nabi SAW :
:
Artinya: Bahwa Rasulullah SAW memerintahkan kepada beberapa shahabatnya untuk memajukan waktu shalat Adha dan mengakhirkan waktu shalat fithr. (HR. Asy-Syafi\'i).
Sebelum shalat Idul Adha, sunnah untuk tidak makan terlebih dulu. Hal ini berbeda dengan sholat Idul Fitri yang dianjurkan untuk makan sejak shubuh hingga selesai shalat. Baru setelah itu disunnahkan makan, yaitu makan daging sembelihan.
Sholat Idul Adha dikerjakan dengan dua rakaat. Pada rakaat pertama membaca takbir 7 takbir kali dan di rakaat kedua membaca takbir 5 kali.
Sholat Idul Adha tidak diawali dengan azan dan iqomah melainkan dengan seruan asholaatul jaam\'iah. Yakni seruan untuk melaksanakan sholat berjamaah yang dikumandangkan Bilal.
1. Membaca Niat
2. Membaca takbiratul ihram ( ) sambil mengangkat kedua tangan.
3. Membaca Doa Iftitah
4. Membaca takbir 7 (tujuh) kali (di luar takbiratul ihram) dan di antara tiap takbir itu dianjurkan membaca:
5. Membaca surah al-Fatihah
6. Setelah fatihah rakaat pertama disunahkan membaca Surat Qaf atau surat al-Ala pada rakaat pertama.
7. Rukuk, sujud, duduk di antara dua sujud, dan seterusnya hingga berdiri lagi seperti salat biasa.
8. Pada rakaat kedua sebelum membaca al-Fatihah, disunnahkan takbir sebanyak 5 (lima) kali sambil mengangkat tangan, di luar takbir saat berdiri ( takbir qiyam), dan di antara tiap takbir disunnahkan membaca:
.
9. Membaca Surah al-Fatihah
10. Diteruskan membaca surah yang pendek dari Alquran disunahkan membaca Surat Al Ghasyiah.
11. Ruku\', sujud, dan seterusnya hingga salam.
12. Setelah salam, disunnahkan mendengarkan khutbah Idul Fitri.
13. Khutbah tidak perlu panjang, cukup memenuhi rukunnya: baca Alhamdulillah, Shalawat, baca Ayat al-quran, wasiat Taqwa dan berdoa memohon ampunan. Demikian pula khutbah kedua.
14. Jika yakin bahwa seluruh keluarga bebas dari virus, maka boleh bersalaman dan saling memaafkan.
Demikian pembahasan mengenai sholat Idul Adha sunnah atau wajib, hukum, bacaan niat berikut tata caranya.
Wallahu A\'lam.